JAKARTA — Lalmove baru-baru ini mendapat suntikan modal Seri C senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Lalamove sebagai penyedia jasa logistik dan pengiriman on-demand berkembang pesat di Asia Tenggara dan China. Bisnis Lalamove di Indonesia sendiri dimulai sejak 6 bulan lalu di Jakarta.
Ibukota Indonesia ini dikatakan memiliki peluang bisnis pengiriman yang sangat besar terutama layanan pengiriman on-demand untuk usaha kecil seperti makanan, minuman, pakaian dan elektronik.
Kehadiran Lalamove juga dikatakan sebagai jawaban dari bisnis e-commerce yang tengah menggeliat di Indonesia khususnya Jakarta. Hingga September 2018, lebih dari 15 ribu pengguna dan akan terus meningkat dalam usaha layanan pengiriman on-demand.
Perusahaan yang dipimpin oleh ShunWei Capital sebagai investor Seri C Lalamove, melihat potensi perkembangan model usaha jenis ini. Ke depannya, dengan mengandalkan pelayanan terbaik maka pertumbuhan usaha pengiriman ini akan semakin berkembang.
“Lalamove merupakan investasi penting bagi kami di sektor mobile logistic. Kami memperkirakan akan adanya pertumbuhan yang kuat dalam sektor pengiriman beberapa waktu terakhir. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan dan kinerja Lalamove,” ujar Chen Tian, Shunwei Capital Partner.
Lalamove memanfaatkan kemampuan web, teknologi mobile web dan ekonomi berbagi untuk menyediakan layanan pengiriman. Hal ini dinilai sangat bermanfaat bagi UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang membutuhkan layanan pengiriman on-demand dengan cepat.
“Setelah Seri B kami menetapkan tujuan yang ambisius untuk mencapai cakupan pengiriman terdepan di seluruh Asia dan kami telah berhasil melampaui harapan kami. Kami akan terus berkembang dengan cepat ke kota-kota di mana bisa memberikan layanan pengiriman yang paling mudah dan cepat di industri ini,” kata Shing Chow, Pendiri dan CEO Lalamove. [DB/Itn]
