Jakarta – Kualitas layanan perusahaan otobus kepada masyarakat yang hendak mudik menjadi ukuran citra PO yang bersangkutan. Karenanya, menyiapkan kondisi fisik dan psikis pengemudi maupun armada sangat dianjurkan.
“Sejatinya, bagi sopir perjalanan melayani trayek-trayek yang telah ditetapkan adalah hal yang biasa. Namun, jika terjadi penambahan frekwensi, tentu persiapan kondisi fisik maupun psikis wajib diperhatikan. Begitu pun dengan kesiapan kendaraan,” papar Senior Executive Officer Servis & Parts PT Hino Motor Sales Indonesia, Irwan Supriyono, saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurutnya, kondisi fisik dan psikis sangat berpengaruh kepada gaya dan performa seseorang saat menjalankan kendaraan. Jika kondisi psikis atau mental tidak prima, maka konsentrasi juga akan terganggu.
Bahkan, emosi mudah tersulut. Tentu, lanjut Irwan, kondisi tersebut sangat membahayakan. Sementara, kondisi mental seseorang sulit untuk diketahui oleh orang lain.
Sementara, meski secara tampilan maupun usia kendaraan masih oke, namun tidak ada salahnya jika dilakukan pemeriksaan rutin maupun khusus sebelum melakukan tugas melayani penumpang. Sebab, tidak menutup kemungkinan – karena berbagai faktor- ada bagian-bagian tertentu dari bus yang mengalami masalah dan tidak terdeteksi.
Irwan memberi tips untuk menyiapkan diri bagi sopir bus dan kendaraan yang akan digunakan seperti berikut :
1.Periksalah kondisi kendaraan, mulai dari surat kelengkapan kendaraan, oli mesin, tekanan angin ban, lampu-lampu, sistem kelistrikan, wiper, AC dan lain-lain.
2. Perhatikan kondisi fisik dan psikis atau mental diri. Pergunakan waktu istirahat untuk benar-benar istirahat yang cukup, dan jangan mudah terpancing emosi kala menemui beberapa masalah di perjalan. Misalnya, tidak terpancing ketika jalanan macet atau terpancing aksi provokatif pengguna kendaraan lain.
3. Siapkan alat bantu yang dibutuhkan saat kondisi darurat. Pastikan lampu cadangan, lampu darurat, lampu senter, jas hujan, peralatan perbaikan, tali tambang, dan lain-lain yang biasa dibutuhkan untuk perbaikan.
4.Sebaiknya selalu menjaga jarak aman antar kendaraan saat di jalan. Jangan pernah bermain-main atau berspekulasi dengan melakukan kebutan-kebutan atau saling salip dengan kendaraan lain. Karena selain membahayakan diri juga para penumpang.
5.Patuhi semua rambu lalu-lintas. Karena pemasangan rambu oleh pihak berwajib tentu telah didasari pertimbangan fakta dan alasan yang kuat mengapa tempat-tempat tersebut diberi tanda atau rambu.
6. Jangan melupakan doa setiap akan berangkat dari satu titik ke titik keberangkatan lainnya.
(Ara)