OTONIAGA.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menggunakan bus listrik asal China, BYD. Pada tahap awal, bus listrik BYD akan diuji coba di rute Transjakarta selama enam bulan.
Armada baru bus listrik Transjakarta diimpor oleh Bakrie Autoparts dengan body yang diproduksi secara lokal oleh Nusantara Gemilang.
Bakrie Autoports mengatakan bahwa spesifikasi keseluruhan bus listrik Transjakarta masih belum ditentukan secara resmi. Dia juga mengatakan bahwa masih ada berbagai hal yang perlu disesuaikan, salah satunya seperti unit yang dipamerkan merupakan tipe low deck, sedangkan untuk Transjakarta memiliki lantai yang lebih tinggi menyesuaikan tinggi halte.
Bus listrik akan hadir dengan baterai berkapasitas 324 kWh dengan jarak tempuh hingga 250 km. Angka tersebut dikatakan didapat pada pengujian selama tiga pekan di bali saat digunakan sebagai kendaraan transportasi pada acara IMF World Bank pada Oktober 2018 lalu.
“Di Bali kami tes tiga minggu waktu IMF itu rata-rata 250 km, 2,9 km per satu persen baterai. Sekali cas, karena belum ada regulasi, kami pakai tarif industri, itu Rp1.644 per kWh, jadi sekali cas kena Rp520 ribu,” terang Bakrie Autopart.
Pengisian daya listrik bus listrik dari BYD itu membutuhkan waktu 3.5 – 4 jam menggunakan arus listrik 40 ampere. Sedangkan untuk pengisian fast charging dengan listrik 90 ampere hanya membutuhkan waktu 2 – 3 jam.
“Kita memang sudah saatnya menunjukkan bahwa bus listrik itu ada, dan bus listrik itu ke depannya adalah sebuah keniscayaan dalam sistem transportasi nasional, terutama di kota-kota besar,” kata CEO Bakrie Autoparts Dino A Ryandi.
Mengenai spesifikasi lain, bus listrik berkapasitas 60 penumpang itu menggunakan motor listrik HYYQ 800 – 1200 dengan tenaga 200 kw (268 hp) dengan torsi maksimal 2.400 Nm. Bus memiliki panjang 12 meter, lebar 2,5 m, tinggi 3,72 m, wheelbase 6,1 m dan ground clearance 250 mm.
