ARJEPLOG — Mercedes-Benz mengumumkan bahwa pengujian akhir musim dingin terhadap van listrik Mercedes-Benz eSprinter telah usai. Pengujian musim dingin dilakukan beberapa pekan di Swedia dengan suhu hingga -30° dengan lintasan licin dan salju berat.
Kendaraan-kendaraan uji dimasukkan ke berbagai pengujian kompleks di lokasi pengujian yang sulit di dekat Lingkaran Arktik. Pengujian termasuk mengemudi di danau beku untuk memeriksa efek dingin ekstrem pada handling, ergonomi dan kenyamanan menggunakan teknologi pengukuran khusus. Perilaku awal dan ketahanan suhu rendah dari komponen-komponen penggerak, software, dan antarmuka (interfaces) diuji di fasilitas sel dingin.
Mereka berkesimpulan bahwa Mercedes-Benz eSprinter siap dipasarkan pada pertengahan kedua tahun 2019 menyusul eVito. Di awal peluncuran eSprinter akan tersedia dalam versi panel van dengan GVW 3.500 kg dan volume angkut maksimal 10,5 m³.
Dibekali baterai 55 kWh, van ini bisa bergerak hingga 1.501 kilometer dengan daya angkut 900 kg. Dengan baterai kedua opsional 41 kWh maka kendaraan sanggup mengangkut beban tambahan 140 kg (menjadi 1.040 kg) dan menjelajah sampai 1.151 km. Anda butuh waktu 30 menit untuk mengisi daya baterai hingga 80% di fasilitas cepat (fast-charging).
Mirip dengan mesin diesel entry-level, eSprinter memiliki output 85 kW dan angka torsi hingga 300 Newton meter. Seperti eVito, kecepatan maksimum dapat dikonfigurasi agar sesuai dengan tugas yang dihadapi: kecepatan maksimum dapat diatur pada 80 km/jam, 100 km/jam atau 120 km/jam. [Itn]