OTONIAGA.com – Cita-cita Presiden Indonesia, Joko Widodo, untuk memformulasikan Bio Diesel sebesar 50 persen sampai 100 persen, masih menjadi perhatian bagi pelaku industri otomotif Tanah Air. Salah satunya adalah Hino Motors Sales Indonesia, mereka merasa untuk menuju B50 atau bahkan B100, masih melihat sejauh mana peran pemerintah untuk menghasilkan formulasi tersebut.
Setidaknya, formulasi B30 yang baru digadang-gadang akan diterapkan pada 1 Januari 2020 mendatang, masih butuh penyesuaian dan bahkan persiapan yang lebih matang pada stakeholder.
“B50 mungkin butuh waktu saya rasa, karena kan B30 aja baru (digaungkan), nanti ada lagi B50. Kita lihat saja sampai sejauh mana persiapannya dari pemerintah. Dari Pertamina juga butuh persiapan yang cukup sebelum dipasarkan,” ujar Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meskipun dalam pelaksanaannya belum bisa dipastikan, Hino, mengatakan siap dan pihaknya terus melakukan penyesuaian dari yang sebelumnya B20 menuju B30.
“B50, ya kalau sekarang kan baru B20, nanti 1 Januari 2020 kan baru B30. B30 kita sudah ready dan kita sudah siap dengan segala perubahan, pasti ada penyesuaian. B50 ini sedang di study, dari pihak pemerintah khususnya pertamina juga sedang study lagi. Karena dengan perubahan itu, mereka juga ada perubahan juga karena sifat dari Bio Diesel ada side effect juga, selain kotor dan Bio Diesel juga memiliki punya sifat korosif,” tambah Santiko.
“Sementara ini kelihatannya tidak, hanya masalah sifat korosi. Mesin ada sedikit, karena kompresi pasti akan diturunkan, tapi masih bisa ditolerir. Tapi yang penting adalah itu, selang-selang, dan tangki. Jadi redesign lagi,” pungkasnya.
