Södertälje – Selain meluncurkan truk listrik murni pertama, Scania mengenalkan truk plug-in hybrid yang sanggup menjelajah 60 kilometer ketika menggunakan energy listrik saja. Truk ini menawarkan fleksibelitas dari mesin bakar internal dengan populsi bebas emisi dan sunyi.
Hibrida plug-in didiapkan untuk operasi transportasi perkotaan untuk aplikasi seperti pengiriman barang, pengumpulan sampah, truk tipper, truk pengangkut barang, serta pemadam kebakaran dan penyelamatan.
“Memasukkan truk hibrida ke dalam armada pengangkut tidak diragukan lagi merupakan cara termudah untuk mendapatkan pengalaman mengoperasikan kendaraan listrik,” kata Anders Lampinen, Direktur, Teknologi Baru Scania.
Truk hibrida plug-in Scania dilengkapi dengan konektor pengisian CCS untuk mengisi daya dari jaringan listrik. Dengan pengisian DC 95 kW, ketiga paket baterai akan terisi hingga 80 persen dalam waktu sekitar 35 menit. Truk juga dapat diisi daya melalui pengereman regeneratif.
Dengan baterai baru dengan kepadatan energi yang lebih tinggi – masing-masing dari tiga paket memiliki kapasitas terpasang 30 kWh dengan total 90 kWh – truk dapat berjalan dalam mode listrik hingga 60 km, tergantung pada berat total kotor, topografi, dan jenis tubuh. Selain itu, pengisian tambahan dapat dilakukan saat truk diparkir untuk bongkar muat, atau saat pengemudi sedang istirahat.
Truk hibrida plug-in Scania tersedia dengan kabin seri L dan P, keduanya dirancang untuk operasi perkotaan. Kabin seri-L lantai rendah, khususnya, dirancang khusus untuk kondisi kota yang padat dengan jarak pandang yang tak tertandingi.
Selain motor listrik 115 kW – yang terletak di antara mesin dan kotak persneling – truk hibrida dilengkapi dengan mesin diesel 9 liter 280–360 hp.
Truk hybrid pertama Scania muncul pada 2014. ##