Dukung Pariwisata, Pengusaha Bus Minta Pemerintah Rapikan Kabel di Jalan

OTONIAGA.com – Absennya industri pariwisata akibat pandemi merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan infrastruktur pendukung pariwisata. Salah satu masalah yang perlu ditangani adalah pembenahan kabel utilitas untuk listrik dan telepon di jalan umum.

Banyak kabel berseliweran di Kota Bengkulu, dan lokasinya terlalu rendah sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Sopir bus yang sering bepergian di Kota Bengkulu mengeluhkan aliran listrik yang terlalu rendah.

Read More

Padahal, sebagai Ibukota Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu menawarkan berbagai peluang wisata, termasuk wisata sejarah. Pasalnya, pemasangan kabel di jalan di beberapa titik terlalu rendah, potensi wisata menjadi terhambat. Akibatnya, jalur bus wisata populer terganggu.

Cagar budaya sejarah Kota Bengkulu yang terletak di Sumatera antara lain Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, dan Rumah Ibu Fatmawati.

Bengkulu memiliki Pantai Panjang yang indah dan panorama pegunungan di kawasan Kepahyang untuk wisata alam.

Meski memiliki tempat wisata yang bagus, sejumlah pengusaha bus pariwisata (PO) di Bengkulu mengaku belum sepenuhnya mendukung pemerintah dan meminta pemerintah untuk membersihkan infrastruktur jalan, khususnya pemasangan kabel yang rendah.

Direktur Utama PT SAN Putera Sejahtera (PO SAN), Kurnia Lesani Adnan (Sani), bahwa di beberapa titik jalan di kota Bengkulu ada beberapa gangguan yang sangat menghambat perjalanan bus yang digunakan wisatawan.

“Seperti di sekitar Pantai Panjang, Fort Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno dan Rumah Ibu Fatmawati. Kita bisa lihat banyak dahan-dahan pepohonan menjuntai ke jalan, kabel-kabel yang melintang melintasi jalan terlalu pendek, jelas ini jadi penghambat buat kami sebagai operator bus. Kondisi ini, selain tidak membuat nyaman para pengemudi kami tentunya juga membuat tidak nyaman para penumpang bus,” jelas Sani yang juga host dan founder Perpalz TV dalam perjalanan #PerpalZGoesToSumatra#, di Bengkulu, (22/3).

Senada dengan Sani, Henry Axel Saputra selaku pemilik dari PO Citra Sekar Harum (CHS) juga menyampaikan keluhan yang sama. Menurutnya, pemerintah daerah harus memiliki perhatian yang serius terhadap kondisi ini. Mengingat potensi wisata yang dimiliki Bengkulu tidaklah kalah dengan daerah-daerah lainnya.

“Bengkulu itu tidak kalahnya dengan Bali, pantai yang indah dengan hamparan langit yang cerah, pegunungan di sini pun ada. Apalagi, di sini banyak tempat-tempat yang bersejarah. Jika Pemda menutup mata dalam kondisi ini, kami bisa apa dalam melayani wisatawan yang ingin datang untuk berwisata di Bengkulu,” ucap Axel.

Sementara itu, Edi Suliawan selaku pemilik dari PO Putra Raflesia juga turut mengajak Pemda untuk turun tangan dalam kondisi ini. Pemerintah diminta untuk bisa melakukan tindakan dalam pembenahan tata kota, termasuk melakukan penindakan pada kabel-kabel yang melintang di jalan.

“Sepengetahuan saya, kabel yang melintang melintasi area jalan itu tingginya harusnya 4,5 meter. Tinggi bus yang kami miliki di kisaran 3,8 meter sampai dengan 4,2 meter. Jika sampai tersangkut kabel yang di jalan, berarti tinggi kabel itu berapa? Di sini kami perlu tindakan dari pemerintah untuk bisa melakukan pembenahan dengan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait,” ujar Edi Suliawan.

Baik PO SAN, PO CHS dan PO Putra Raflesia kerap berhadapan dengan pihak pemilik kabel baik dari warga masyarakat atau pihak PLN. Kabel yang putus karena tersangkut bus kerap menimbulkan permasalahan di antara PO dengan pemilik kabel.

“Untuk itu, kami meminta pemerintah bisa memberikan solusi yang baik. Bukan hanya soal bus kami yang tersangkut tetapi ini demi kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Bengkulu,” pungkas Sani.

Menanggapi keluhan dari pihak PO, Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, ketika dihubungi tim jurnalis mengatakan akan melakukan pembenahan sesuai dengan kewenangan. Perihal kabel yang melintang milik Telkom atau PLN dirinya akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pembenahan.

“Kami akan benahi sesuai kewenangan. Untuk kabel telepon dan PLN kami akan koordinasi ke pihak terkait, karena itu bukan ranahnya Pemkot,” demikian keterangan Wakil Walikota Bengkulu melalui pesan singkatnya kepada tim jurnalis.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *