Texas – Tak ingin menjadi beban ibunya, seorang pemuda penderita down syndrome membuka bisnis minuman Cool Snow Cone Shack. Kekurangan yang ada padanya tak menjadi kendala meladeni para pelanggan.
Seperti dilaporkan Huffington Post, Blake Pyron, 20 tahun – nama pemuda itu – memulai bisnis sejak 7 Mei lalu. Dengan bantuan salah seorang saudaranya, dia membeli sebuh food truck sebagai tempat berjualan minuman tersebut.
Ia memilih kendaraan itu selain mobile, sehingga bisa bergerak ke tempat-tempat strategis, juga karena food truck lebih mudah dan irit biaya. “Dia telah menjadi satu-satunya pebisnis termuda di Sanger, Texas. Sekaligus menjadi pebinis yang menderita down syndrome,” ujar Mary Ann Pyron, ibu Blake Pyron.
Mary mengaku, dirinya tak menyangka anaknya bisa melakukan bisnis tersebut terutama jika melihat sikap dan perilaku sebelumnya karena faktor down syndrome. “Jadi, kita, aku dan Anda jangan pernah melabeli (orang down syndrome) dengan ketidakmampuan. Kami (sebelumnya) tidak menyangka, dan ternyata dia (memiliki kemamuan dan kemampuan) besar,” tuturnya.
Kini, Blake bertanggungjawab atas pelayanan pelanggan. Sementara orangtuanya menjadi mitra bisnisnya. Sedangkan Tanner Maples, 15 tahun, tetangganya dia rekrut sebagai karyawan.
Sejatinya, Blake pernah bekerja di restoran Barbeque di kotanya, saat dia duduk di bangku SMA Sekolah Luar Biasa. Hanya, restoran itu tutup karena bangkrut setelah tak lama berselang.
Blake pun sedih dan ingin kembali bekerja. “Dia merindukan pelanggannya. Dia ingin pekerjaan,” ujar Mary kepada USA Today.
“Sementara di kota kecil (Sanger, Texas) pekerjaan terbatas. Apalagi buat orang dengan kebutuhan khusus (down syndrome),” tambahnya.
Kini Mary bahagia karena buah hatinya bisa mandiri. Bahkan, Blake mampu mengulurkan tangan member bantuan kepada seseorang penderita diwn sybdrome yang juga ingin memulai bisnis di Albuquerque, New Mexico. Ia memberinya saran dan dorongan semangat kepada teman barunya itu.
Menariknya, Blake sengaja membuka gerai mniumannya di atas food truck itu tepat saat peringatan Hari Ibu. Dia memilih hari itu untuk menunjukan betapa sayangnya kepada ibunya.
Itulah yang membuat Mary terharu. “Secara pribadi saya ingin mengajak ibu-ibu (yang memiliki anak down syndrome) untuk mempercayai anak mereka karena mereka memiliki kemampuan. Apapun kata orang tentang dirinya. Kita harus percaya,” ucapnya penuh haru dan bangga kepada Texas Herald. (Ara)