Abu Dhabi – Kepolisian dan Dewan Lalu-lintas Federal Uni Emirat Arab (UEA) merekomendasikan kepada pengusaha bus dan pabrikan agar tak memasang kursi di samping pengemudi. Sebab, penumpang yang duduk di kursi itu sangat berisiko ketika terjadi kecelakaan.
Seperti dilaporkan Gulf News, Mayor Jenderal Mohammad Saif Al Zafein, Kepala Dewan Lalu-lintas Federal yang juga Asisten Kepala Operasional Kepolisian Dubai, adalah orang yang menyampiakan rekomendasi tersebut. Menurutnya, pada saat terjadi kecelakaan sopir secara naluriah dan reflek akan berusaha menyelamatkan diri.
Sehingga , penumpang yang duduk di angku sebelah sopir, memiliki potensi risiko yang sangat tingg. Soalnya, kata Saif, tempat dimana penumpang itu berada akan menjadi bagian yang berbenturan langsung dengan obyek lain saat kecelakaan terjadi.
Mengingat pertimbangan itu dan melihat hasil sejumlah penelitian tentang risiko kecelakaan, maka Dewan Lalu-lintas merekomendasikan agar bangku depan bus di samping sopir ditiadakan. Sebagai gantinya tempat tersebut dibuat sebagai tempat untuk menaruh barang bawaan penumpang atau lainnya.
Sebelumnya, pada tahun 2012 lalu, Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang merilis hasil penelitiannya. Para peneliti menyimpulkan, duduk di kursi sebelah sopir – kebetaulan di Jepang posisi setir kendaraan ada di sebelah kanan – memiliki potensi risiko yang tertinggi bila terjadi kecelakaan.
Prosentase potensi risiko fatal mencapai 38%. Prosentase itu merupakan yang tertinggi dibanding risiko duduk di bangku belakang belakang bagian kiri, belakang bagian kanan, tengah bagian kiri atau kanan. (Ara)
