Rio de Janeiro – Nissan kian menunjukkan keahliannya dalam menciptakan kendaraan-kendaraan berbahan bakar alternatif.
Kemarin (4/8), Nissan mengenalkan prototipe kendaraan bertenaga Solid Oxide Fuel-Cell (SOFC) yang meluncur memanfaatkan listrik bio-etanol. Pengenalan mengambil tempat di Brazil sebagai salah satu negara produsen etanol terbesar dunia.
Jadi, kendaraan berbasis kendaraan niaga ringan Nissan e-NV200 ini bisa mengandalkan berbagai bahan bakar seperti etanol dan gas alam untuk memproduksi kelistrikan sebagai sumber tenaga.
Mobil berbaterai 24 kWh ini memiliki kapasitas tanki bahan bakar 30 liter dan tenaga SOFC 5 kW (7 hp).
Satu hal paling menarik dari hasil inovasi ini adalah daya jelajah kendaraan bisa melebihi 600 km jika hanya mengandalkan etanol untuk memberikan tenaga (charge) kepada baterai 24 kWh. Di Brazil sendiri memang terkenal penggunaan etanol sebagai sumber energi bagi mobil-mobil. Etanol diperoleh dari tanaman tebu dan jagung.
“e-Bio Fuel Cell menawarkan transportasi ramah lingkungan dan menciptakan peluang untuk produksi energi kawasan… mendukung infrastruktur yang ada. Di masa depan, e-Bio Fuel Cell akan menjadi lebih user-friendly. Etanol bercampur air lebih mudah dan lebih aman untuk ditangani daripada kebanyakan bahan bakar lain. Tanpa perlu membuat infrastruktur baru, teknologi ini berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan pasar,” kata Nissan president and CEO Carlos Ghosn.
Saat ini Nissan merupakan pabrikan otomotif tersukses dalam menjual mobil listrik, Nissan LEAF.
e-Bio Fuel Cell disebut sebagai wujud “Nissan Intelligent Power” yang mengedepankan efisiensi bahan bakar, elektrifikasi mobil (contohnya Nissan LEAF dan e-NV200) , serta kesenangan berkendara.
Prototipe mobil akan diuji oleh Nissan di jalan-jalan umum di Brazil. [Itn]