Ini Bocoran Soal Bus Baru yang Akan Tampil di GIIAS 2016

Jakarta – Sedikitnya enam merek kendaraan komersial dan sejumlah perusahaan karoseri akan unjuk diri di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 yang berlangsung 11 – 21 Agustus lusa. Berkaitan dengan itu, ada sejumlah bus baru yang akan mereka tampilkan.

Salah seorang sumber Otoniaga di Asosiasi Karoseri Indonesia menyebut, perusahaan karoseri sudah pasti akan memajang bus-bus anyar di GIIAS 2016. Soalnya, kata dia, ajang ini merupakan etalase pemasaran bagi mereka.

Read More

“Karena di ajang pameran yang memang khusus otomotif, kan biasanya menjadi ajang pertemuan B to B (business to business) bagi pelaku usaha angkutan dan karoseri atau agen pemegang merek (bus atau truk. Jadi ya ini kesempatan,” tuturnya saat dihubungi, Selasa (9/8).

Dia menyebut, Karoseri Adiputo dari Malang, Jawa Timur, sedikitnya bakal memajang empat model bus baru hasil kreasinya. Sedangkan Karoseri Laksana dari Semarang, disebut-sebut minimal menampilkan 3 model bus anyar. “Nah, kalau dari APM kurang tahu persis, apa saja sasis atau bus yang mereka tampilkan,” ujarnya.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFBTC) PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Puja Hatigoran menyebut, pihaknya akan memajang satu unit bus sekelas Light Duty Truck (LDT). “Ya sekelas Colt Diesel-lah. Jadi kami memajang satu unit bus, dan sudah kami diskusikan dengan salah satu pelanggan kami untuk dipajang,” ujarnya saat dihubungi.

Bagi Haris Maulana, salah seorang pengusaha angkutan bus di Cikupa, Tangerang, Banten, pameran bus dan truk di GIIAS tahun ini memang menarik bagi kalangan pelaku usaha. Terutama untuk mendapatkan gambaran tentang spesifikasi bus, gaya desain baru, plus berbagai fitur yang ditawarkan.

“Hanya saja, sebagai pengguna produk itu sebagai modal usaha, tentunya saya berharap ada sinergi antara industri (APM) dengan lembaga leasing atau bahkan kalau perlu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan, membuat program bunga rendah untuk kredit,” paparnya.

Sebab, saat ini salah satu persoalan yang dianggap berat oleh para pelaku usaha adalah tingkat suku bunga dan tenor atau jangka waktu kredit. Dia menyebut tingkat suku bunga masih di atas 16%, bahkan hingga 19% lebih, dengan tenor 5 tahun.

“Dalam kondisi ekonomi sulit, dan persaingan di bisnis transportasi yang semakin ketat seperti sekarang, rasanya bunga rendah dan tenor yang lebih panjang akan menjadi solusi alternatif dalam pembelian armada baru,” ucapnya saat dihubungi. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *