Truk Colt Diesel T200 ini Bikin Bisnis Suntoko Menggurita

Jakarta – Bagi pengunjung arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 khususnya di hall 3 terpajang sebuah truk jadul Colt Diesel T200 lansiran tahun 1978. Truk yang masih cling itu begitu disayang oleh pemiliknya – Haji Achmad Suntoko – karena telah mengantarkannya meraih sukses berbisnis.

“Truk Colt Diesel T200 ini adalah truk pertama yang saya miliki. Saat itu, harganya Rp 1,4 juta. Atau kalau sekarang ya bisa beli tanah seluas 200 are atau kira-kira Rp 200 jutaan-lah,” tutur Suntoko kepada Otoniaga mengawali kisahnya.

Read More

Saat itu, bisnis Suntoko baru berdagang buah nanas yang dikirimnya ke pasar induk di kota Tuban, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya, di bawah bendera UD Luhur, dia mengirim barang dagangan dengan menyewa truk milik orang lain.

IMG_20160812_145958(1)

Namun, seiring dengan laju bisnis yang mulai lancar dan keinginan berkembang yang sangat kuat, Suntoko memutuskan untuk memiliki kendaraan sendiri. Pilihannya, Mitsubishi Colt Diesel T200.

“Kenapa saya pilih truk itu? Karena mesinnya tangguh, perawatannya sangat mudah, sparepart-nya mudah didapat. Pokoknya tidak rugi untuk investasi, karena purna jualnya juga oke,” ucapnya.

Sejak awal membeli truk itu, Suntoko sendirilah yang mengemudikannya. Selain karena memang dia yang mengendalikan bisnis, truk itu merupakan satu-satunya angkutan miliknya.

Namun, itu memiliki berkah yang luar biasa. Selain merasa ada kedekatan dengan truk, pria kelahiran Blitar 19 November 1960 itu juga bisa merawat langsung kendaraannya.

Jika ada waktu senggang di sela menyopiri truk, dia selalu memeriksa bagian demi bagian kendaraan itu. Tak lupa perawatan rutin seperti ganti oli dan filter dia lakukan secara disiplin.

Entah ada hubungan batin atau tidak, atau apa saja istilahnya, yang pasti roda bisnis Suntoko semakin lancar. Terbukti, hasil dagang buah nanasnya semakin berkembang, dan bahkan telah merambah bisnis suplai telor ayam.

“Saya juga mengangkut telor dengan truk ini. Tapi itu tidak lama, sebab Alhamdulillah saya sudah bisa membeli truk baru lagi,” kata Suntoko.

Melihat usahanya semakin berkembang, pria yang masih sangat energik di usainya yang telah menapak 56 tahun ini, semakin cinta dengan truk Colt Diesel T200-nya. Tak ada orang yang boleh menyetir dia sendiri, dan sepertinya jodoh truk ini juga terus membawa hoki.

Singkat cerita, kesuksesan bisnis Suntoko tak cuma buah nanas dan telor saja. Dia juga merambah bisnis angkutan barang dan bus pariwisata.

Tak kurang dari 45 unit truk Colt Diesel dan 6 unit truk FUSO telah dimilikinya dengan label UD LUhur. Sementara, bus pariwisatanya telah mencapai 8 unit dengan label P.O Luhur.

Setelah armadanya bertambah, Suntoko tak lagi menjadikan truk Colt Diesel T200 tahun 1978 itu sebagai truk operasionalnya. Dia memilih menyimpannya, dan ‘mengelus-elusnya’ saban ada waktu luang.

Membersihkan, mencucinya, dan memanasi mesin rutin dia lakukan. Itu dilakoni karena saking sayangnya ke truk itu.
Kadang-kadang, jika kangen, Suntako menyetir sendiri truk itu sembari membawa motor besar Harley Davidson koleksinya untuk ber-turing ria. “Pernah saya bawa ke Palembang dan Manado, saat saya turing (dan mengankut Harley Davidson),” kata dia.

IMG_20160812_145940

Menariknya, sejak awal dibeli hingga saat ini semua part truk itu masih asli kecuali knalpot yang menggunakan knalpot after market dan ban. Truk ini juga disenut tak pernah rewel apalagi mogok.

Sementara, saat Otoniaga melongoknya di booth Mitsubishi Fuso di GIIAS 2016, tampilan truk masih kinclong. Cat warna hijau telor asin masih terawatt dengan baik. Begitu pun dengan bagian dashboard.

Bahkan, mesinnya pun diklaim Suntoko masih halus dan srenggg…. Jika dinyalakan. Lantas akankah truk ini suatu saat akan dilego jika harganya melambung? “Tidak pernah terpikir. Ini teman sejati dalam berbisnis dan menjadi teman di saat ingin melepas penat. Kalau pas kangen, saya menyetir sendiri pergi kemana-mana,” imbuh Suntoko.

Maklum, berkat Mitsubishi Colt Diesel T200 inilah, kini Suntoko telah menggoreskan kisah sukses dalam berbis. Jasa angkutan, bisnis palawija dan buah, menjadi peternak ayam petelor skala besar, puluhan truk dan bus, beberapa unit motor besar,plus rumah mewah di Blitar telah menjadi asetnya.

Lebih dari itu, mengoleksinya bagi pria ini adalah wujud rasa terima kasih dan bangganya kepada truk itu. Keduanya seolah berkomitmen saling setia hingga waktu memisahkannya. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *