Tangerang – UD Trucks memperkenalkan dua teknologi terbarunya sekaligus – Bogie Axle Lift dan UD Telematics Services – di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kegiatan bisnis pengguna truk.
“Kehadiran dua teknologi tersebut merupakan bentuk komitmen dan langkah nyata dari UD Trucks dan Astra International dalam menyempurnakan layanan kepada konsumen kami untuk meraih keuntungan truk yang optimal,” papar Chief Executive Officer PT Astra International UD Trucks Sales Operations, Aloysius Chrisnoadhi saat ditemui di booth UD Trucks di GIIAS 2016, ICE Serpong, Tangerang.
Teknologi Bogie Axle Lift merupakan fitur yang dapat mengangkat satu poros dan roda saat truk sedang tidak membawa muatan. Walhasil beban berupa konsumsi bahan bakar akibat gesekan antara ban dengan permukaan lintasan jalan juga bisa dikurangi.
“Bahkan ban lebih awet atau panjang masa usia pakainya karena penggunaannya bisa dikurangi,” jelas Aloysius.
Teknologi itu, kini telah dipakai di berbagai belahan dunia. Sedangkan UD Trucks tercatat sebagai pabrikan asal Jepang yang pertama kali memperkenalkannya. Fitur ini dipasang di truk Quester tipe 6×2 dan 8×2 .
Seperti diketahui, truk tipe 6×2 dan 8×2 ini dilengkapi dengan 3 atau 4 poros roda yang semuanya dapat digunakan saat truk membawa muatan penuh.
“Adapun teknologi UD Telematics Services adalah dukungan UD after market untuk memastikan pengelolaan transportasi berjalan efektif atau tidak,” kata Aloysius.
Ia merupakan teknologi global fleet management solutions, yakni berupa layanan sistem komunikasi nirkabel berteknologi tinggi. Aplikasinya didukung oleh koneksi antara dealer dengan para spesialis dan dirancang untuk meningkatkan tingkat kompetitif konsumen melalui pengembangan bisnis yang efisien.
Bahasa sederhananya, UD Telematics Services adalah cara bagaimana mengelola operasional truk dengan menggunakan internet. Sebab, teknologi itu memungkinkan pemilik truk masuk ke situs yang tersedia dan mengecek keberadaan truk, jumlah bahan bakar yang ada, sekaligus memastikan apakah truk mengalami masalah teknis atau tidak.
“Dengan demikian, para pengemudi bisa mengevaluasi kinerjanya dan membantu pemilik mengambil keputusan bisnis,” imbuh Aloysius. (Ara)