Tangerang – PT Goodyear Indonesia menawarkan program My Goodyear Tire Management Solution (TMS) kepada kalangan pebisnis yang menggunakan kendaraan komersial. Maklum, sumbangan ketepatan ban dalam biaya operasional angkutan bisa mencapai 20-30%.
Marketing and Product Development Director-ASEAN Commercial PBU Goodyear, Iman Santoso mengatakan, melihat peran penting ban dalam roda bisnis itulah, pihaknya menawarkan program yang menekankan pada perawatan ban. Selain untuk efisiensi anggaran untuk pembelian ban, program itu juga menunjang keselamatan awak yang mengoperasikan kendaraan, berikut kendaraannya.
“Ujung-ujungnya adalah profit bisnis yang diperoleh akan lebih maksimal. Sebab selain kendaraan bisa dioperasionalkan secara optimal, ketepatan waktu operasional perusahaan, serta keselamatan awaknya juga lebih terjamin. Sebab, bicara soal ban juga menyangkut aspek keselamatan. Jika terjadi kecelakaan, maka biaya yang harus dikeluarkan bukan saja untuk perawatan awaknya tetapi juga perbaikan kendaraan,” papar Iman saat ditemui di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.
TMS, lanjut Iman, menawarkan solusi bagi pebisnis jasa angkutan umum atau truk, maupun perusahaan manufaktur, jasa logistik, konstruksi dan perdagangan untuk penghematan pengeluaran dalam perawatan ban. “Ini tentunya bertujuan untuk mengurangi biaya pengeluaran ban secara merata mulai dari A sampai Z,” ujarnya.
Dengan kaidah-kaidah manajemen ban itu, para pemilik kendaraan komersil bisa menurunkan biaya lebih rendah yang dihitung secara per kilometernya. Program ini terdiri dari empat unsur yakni kualitas ban baru, sistem manajemen pemantauan kondisi ban, pelayanan dari teknisi untuk perawatan ban, serta teknik pembaruan lapisan ban baru melalui cara vulkanisir atau Goodyear Authorized Retreaders.
Program itu perlu ditawarkan karena umumnya para pengguna kendaraan komersial kerap mengabaikan atau lalai dalam menerapkan prinsip-prinsip penggunaan ban yang benar dan tepat. Tekanan angin ban yang kurang dari rekomendasi, muatan yang berlebih, serta cara berkendara yang tak sesuai kaidah yang berujung cepat ausnya ban sering luput dari perhatian.
“Ban model terbaru kami telah menggunakan lapisan Kevlar sehingga bisa divulkanisir (retreadable) hingga empat kali. Sedangkan untuk perawatan rutin guna mencegah keausan lebih cepat, teknisi kami akan memantau kondisi ban serta perawatannya. Dengan begitu, pengguna bisa mengkalkulasi berapa sebenarnya biaya per kilometer ban dibanding investasi awal ketika membeli ban,” ucap Iman.
Sementara, di perhelatan GIIAS 2016, dengan mengusung tema “Safety Through Technology”, Goodyear menghadirkan 30 jenis ban yang diklaim sebagai ban dengan sentuhan inovasi teknologi terbaru. Ban tersebut untuk kendaraan penumpang maupun komersial.
Diantara ban anyar itu adalah Wrangler TripleMax yang baru saja diluncurkan. Kemudian Eagle F1Asymmetric 3 yang juga untuk kendaraan penumpang.
Sedangkan dua ban untuk kendaraan komersial yakni truk dan bus, Remington dan S200. Remington adalah ban yang didesain dengan tapak yang lebih optimal, sehingga memiliki usia pakai yang lebih lama.
Sedangkan S200 merupakan ban yang mampu melaju dengan jarak tempuh yang lebih jauh dengan biaya yang lebih rendah. Sebab, dengan desain tapak yang khas, gesekan antara permukaan ban dengan permukaan jalan dirancang sedemikian rupa agar ban bertahan lama. (Ara)