Bos Tata Motors Indonesia : Pasar UKM dan Logistik Sangat Seksi

Biswadev Sengupta (sebelah kiri)

Tangerang – Setelah masuk ke Indonesia tiga tahun lalu, Tata Motors melalui PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), mengubah bidikannya ke segmen komersial. Sektor usaha kecil dan menengah serta logistik merespon produknya dengan baik.

Presiden Direktur TMDI, Biswadev Sengupta kepada Otoniaga mengatakan, sektor angkutan umum atau transportasi, perdagangan, logistik, dan pertanian, menjanjikan potensi yang sangat besar. Hal itu, lanjutnya, terbukti dengan hasil penjualan TMDI yang sebagian besar disumbangkan pickup Tata Ace EX2 dan Tata Super Ace.

Read More

“Keduanya merupakan kendaraan komersial yang sesuai dengan harapan dan keinginan pelaku usaha di sektor itu. Harga yang terjangkau, perawatannya mudah dan murah, ongkos operasional juga rendah karena irit bahan bakar. Ini semua memenuhi kalkulasi feasibility usaha,” ucapnya.

Biswadev menyebut, jumlah pelaku usaha skala UKM yang jumlahnya sekitar 6 juta unit (data BPS), menjadi stimulan tersendiri bagi pihaknya. Terlebih, Tata Motors dikenal sebagai pabrikan yang memiliki varian kendaraan komersial terlengkap di dunia.

Untuk menunjang kelebihan itu, TMDI juga menggandeng sejumlah lembaga pembiayaan. “Kami tahu, persoalan pembiayaan kerap menjadi persoalan tersendiri bagi pelaku UKM, saat bertransaksi. Tapi yang pastiĀ  kata dia.

Selain sektor UKM, Tata Motors Indonesia juga serius menggarap sektor jasa logistik, konstruksi, dan infrastruktur. Terbukti, sejumlah truk ringan dan medium yang dipajang di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, laris diminati pembeli.

Ihwal pilihan ke sektor-sektor itu, Biswadev mengaku karena sektor itu bakal Moncer di Indonesia. “Saat ini jasa logistik tumbuh sekitar 12-12,5 persen. Apalagi e-commerce juga berkembang di Indonesia,” ucapnya.

Sementara, pemerintah juga menempatkan sejumlah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalan, pelabuhan, infrastruktur kereta api, hingga kawasan ekonomi khusus sebagai prioritas. Selama proses pembangunan, kata dia, dibutuhkan kendaraan komersial seperti pickup hingga truk berat.

Saat pembangunan selesai dan infrastruktur itu digunakan, permintaan kendaraan pun masih akan mengalir. “Terlebih, Indonesia juga mempunyai sumberdaya alam baik pertambangan dan perkebunan yang sangat besar. Memang saat ini sedang lesu, tapi saya yakin tak lama lagi akan bangkit. Jadi tidak salah, jika kami di Tata Motors berusaha menggenjot ke segmen UKM dan sektor itu, karena benar-benar seksi,” ujarnya. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *