Tangerang – Bus karya karoseri kondang asal Ungaran, Semarang, Laksana, tak hanya diserap berbagai perusahaan dan lembaga di dalam negeri. Namun, juga perusahaan dan lembaga di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan, khususnya Fiji.
“Merupakan kebanggaan tersendiri bagi Laksana karena hingga saat ini sudah 150 unit bus hasil karyanya, yang merupakan karya anak bangsa telah beroperasi di jalanan negara kepulauan di Pasifik, yakni Fiji,” tutur Chandra Dewi, Divisi Brand & Marketing Communication Laksana saat ditemui Otoniaga di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, ICE Serpong, Tangerang, belum lama ini.
Bus yang diekspor ke negara itu, berupa bus kota hingga coach bus. Ekspor perdana dilakukan pada tahun 2009, dan tahun 2015 lalu kembali diekspor 30 unit bus.
“Meskipun harus menempuh jarak 4.500 mil (7.200 kilometer) yang harus ditempuh ke Fiji, tidak menyurutkan Laksana untuk terus berinovasi dan meningkatkan volume ekspor ke Fiji dan wilayah di sekitarnya,” ujar Chandra.
Laksana berdiri pada tahun 1978. Karoseri yang berdiri di atas lahan seluas 70.000 meter persegi ini memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit bus saban tahunnya. Sejak tahun 2009 lalu, bus karyanya telah diekspor ke pasar Asia Tenggara dan Pasifik.
Beberapa bus karya Laksana antara lain, New Proteus, Nucleus 3, Legacy SR-1, Cityline 1&2, Legacy, Tourista, Proteus, Sprinter, Legacy Sky, Sonic 3, Discovery, Panorama series yakni DX, 2 dan 3, Comfort, serta 3-Axle yang berbasis Mercedes-Benz OH 1521. (Ara)