Jakarta – Sepanjang Januari hingga Juli, penjualan kendaraan komersial -pickup, bus, dan truk – hanya 124.430 unit atau merosot 39% dibanding periode yang sama tahun lalu. Masih lemotnya derap perekonomian ditengarai menjadi akar masalahnya.
“Sektor swasta terutama yang berkaitan dengan pertambangan, perkebunan masih loyo. Sedangkan infrastruktur dan konstruksi yang diharap banyak orang ternyata geraknya tidak seperti yang diperkirakan. Hanya sektor konsumsi dan logistik yang masih sedikit melaju,” tutur salah seorang pengrusus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat dihubungi Otoniaga, akhir pekan.
Dia menyebut, kondisi Agustus masih tertolong oleh penjualan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 11-21 Agustus kemarin. Itu pun, lanjut dia, sepertinya belum bisa mendongkrak genggaman pangsa pasar oleh kendaraan komersial seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sampai akhir Juli lalu, lanjutnya, market share kendaraan komersial sekitar 20,9% dari total volume pasar periode itu – atau Januari hingga Juli) – yang sebanyak 594.514 unit. Tahun lalu, di periode Januari hingga Juli, market share kendaraan komersial masih sebesar 29,7% dari total penjualan 581.106 unit.
“Sepertinya pemerintah harus segera mewujudkan program-programnya, karena paket stimulus sudah berkali-kali diluncurkan. Jika tidak, kesannya jadi seperti wacana dan wacana saja,” ucapnya.
Mengutip data Gaikindo dia menyebut, sepanjang periode itu penjualan pickup tercatat 74.567 unit atau melorot 35,1%. Varian truk ringan hingga berat terjual 38.133 unit, turun 18,2%. Sedangkan mikro dan minibus sebanyak 11.730 unit meningkat 2,01% dibanding periode yang sama tahun lalu. (Ara)