“Nah mengapa saya pakai angka 20 persennya saja dari jumlah yang ada. Ini mengacu pada teori Vilvredo Pareto (ekonom Italia) yang menyebut kekayaan dan sebuah komunitas itu dimiliki oleh 20 persen dari jumlah mereka. Atau analogi lain, dalam sebuah restoran dari total menu yang ada, yang laris itu 20 persennya. Itulah faktanya,” kata dia.
Potensi pasar kian besar jika menghitung permintaan dari lembaga pemerintah seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan, atau instansi lain. Fakta berbicara, pemesan motor niaga buatan AMI dari lembaga pemerintahan menggunakannya untuk angkutan tangki air, angkutan sampah, pemadam kebakaran mini, dan angkutan untuk peruntukan lain.
Motor roda tiga itu mereka butuhkan karena selain mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan, juga mampu menembus lokasi-lokasi yang tak mudah dilalui kendaraan roda empat. Selain itu dari sisi harga jauh lebih murah ketimbang mobil. Perbandingannya, satu mobil bisa dapat tiga atau empat motor niaga.
Hanya, soal volume pasar motor roda tiga, Willy hanya memperkirakan antara 10.000 – 12.000 unit per tahun. “Tetapi yang pasti, penjualan kami terus tumbuh dengan pangsa pasar 5-10 persen sejak kami (AMI) dengan produk merek APP-KTM pada tahun 2012 lalu,” ucapnya. (Ara)