Fokus dan Disiplin, PO Larasati Dipercaya Jadi Angkutan PON 2016

Armada Bus PO Larasasi dok PO Larasati

Jakarta – Kendati baru beroperasi dua tahun, namun bus pariwisata milik Perusahaan Otobus (PO) Larasati sudah dipercaya untuk melayani angkutan atlet dan official selama gelaran Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 yang digelar 17-29 September di Bandung. Disiplin dan konsisten atau fokus dalam pelayanan menjadi modal untuk dipercaya.

“Awalnya kami ditawari untuk melakukan penawaran pelayanan angkutan oleh pihak ketiga. Ketika kami ajukan dan berbagai berkas dan sistem pelayanan kami, termasuk armada, panitia penyelenggara justru menelepon kami. Mereka minta agar kami menghadap,” tutur pemilik PO Larasati, Anton Budhi Christanto, dalam pesan singkat kepada Otoniaga.

Anton menyebut modal utama perusahaan otobus-nya hanyalah disiplin dan konsisten dalam pelayanan. Maklum sebagai perusahaan jasa angkutan bus pariwisata, pelayanan merupakan aspek utama yang disajikan.

Dalam pelayanan tersebut, lanjutnya, PO Larasati memiliki standar tersendiri. Soal kebersihan dan kenyamanan kendaraan misalnya, menjadi unsur yang ditempatkan pada prioritas utama. Begitu pun dengan sikap dan perilaku para awak bus dan staf operasional di kantor.

Armada Bus PO Larasasi dok PO Larasati
Armada Bus PO Larasasi dok PO Larasati

“Tentunya pihak penyelenggara (PON) sudah melakukan cek dan ricek tentang bus atau kendaraan yang akan dipercayai untuk melayani para atlet maupun official selama PON berlangsung. Maklum, hajatan ini merupakan event yang sangat disiplin dalam waktu. Kami pun senantiasa menjaga agar para atlet dan official yang menggunakan jasa angkutan kami mood-nya selalu terjaga, sehingga selama pertandingan tidak terganggu oleh sesuatu yang sejatinya tidak perlu terjadi,” papar pria asli Kulonprogo, Yogyakarta, itu.

Saat ini, armada Larasati berjumlah 12 unit yang terdiri dari 5 unit HiAce, 5 unit bus medium dan 2 unit bus besar. Untuk bus mediumnya kami memakai chassis Isuzu NQR71BC dan Mitsubishi FE84BC. Sedangkan yang besar, kami memakai Mercedes-Benz 1526.

Kepada seluruh karyawannya, sedari awal Anton mewanti-wanti, pelayanan yang prima adalah senjata utama dalam persaingan. Dia berpegang pada prinsip layanan prima bersifat customize. Semboyan ‘setiap perjalanan adalah rekreasi keluarga besar yang harus penuh dengan kesan yang menyenangkan’ pun selalu dia dengungkan.

Sementara, para awak bus yang menemani wisatawan, mulai dari pengemudi dan asistensi, hingga pemandu wisata diberi pelatihan khusus dengan standar Larasati. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *