Jakarta – Sejumlah pemilik dan pengguna truk Mitsubishi mengaku menyukai mengemudikan dan memiliki truk besutan Mitsubishi. Perawatan yang mudah, suku cadang yang gampang didapatkan, serta merasa sreg sebagai mitra untuk menjalankan bisnis menjadi alasannya.
Salah seorang pengguna truk Mitsubishi asal Lamongan, Basori, 35 tahun misalnya. Dia mengaku telah mengenal truk Mitsubishi berikut karakter dan performanya sejak tahun 1990.
“Saya sebagai driver, pilih truk Mitsubishi sejak tahun 1990-an. Saya saat itu sudah mengenali truk ini, meski saat itu masih sebagai kenek. Jadi, sampai sekarang masih pakai truk itu, sehingga tahu persis karakternya,” ungkap pria yang akrab disapa dengan Cak Bas ini kepada Otoniaga, Jumat (7/10).
Mesin bandel, lincah untuk menjelajak berbagai jenis jalanan, mudah perawatannya, dan tak susah mencari suku cadangnya adalah sebagian dari keunggulan truk itu yang dikenali Cak Bas. Bahkan, lanjutnya, kalau unit tersebut dijual, harganya masih terbilang tinggi.
“Memang sih, soal harga jual itu tergantung kondisi. Tetapi kalau perawatannya rutin, harga second-nya masih cukup tinggi. Itu alasannya,” kata pria penyuka modifikasi ini.
Menurutnya, dengan beberapa karakteristik khas yang dimiliki truk Mitsubishi itu, serta sejarah kehadirannya di Indonesia terbilang cukup lama – 45 tahun lebih – wajar jika menjadi pilihan. Dari pengamatan Basori terhadap teman-temannya sesama pemilik truk dan pengemudi di daerah-daerah truk Mitsubishi banyak menjadi pilihan.
“Bisa dikatakan mayoritas. Walaupun tidak sedikit truk yang berusia tua yakni keluaran tahun 80-an, dan banyak pula yang tahun 2016, tapi yang pasti menunjukan truk ini jadi pilihan,” ucapnya.
Pengalaman yang tak jauh berbeda diungkapkan oleh pemilik truk asal Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur, Dwi Chandra Destiawan. Meski baru enam tahun menggunakan langsung truk Mitsubishi Canter, namun pria yang akrab disapa Chandra D’Cassava itu mengaku telah mengenal betul karakter truk yang juga sahabatnya dalam mencari nafkah tersebut.
“Kalau dibilang apakah pernah mengalami masalah, tentu sebagai sarana untuk bekerja yang hampir setiap hari jalan, ya pasti pernah mengalami kerusakan,” tuturnya kepada Otoniaga via pesan pendek.
Namun, lanjut pemilik truk Si Sexy Rebecca yang 24 Oktober menyabet gelar Superbest Seni Sticker di ajang Kontes Akbar Modifikasi Truk (KAMT) 2016 itu, masalah yang terjadi bisa segera dengan cepat ditangani. “Karena untuk mendapatkan suku cadangnya juga gampang,” kata dia.
Terlebih, bengkel resmi yang melayani perbaikan juga tak sulit untuk ditemui. Dengan layanan call center, pengguna mudah untuk mendapatkan informasi dimana bengkel terdekat berada. Sehingga, Chandra yang saban hari mengemudikan truk untuk mengangkut cabe ke Jakarta, merasa bisnisnya terus berjalan seperti yang diharapkan.
Sementara itu, pendiri PT. Tenang Jaya Sejahtera – perusahaan pengangkutan, pengumpul, serta pengolah limbah industri – Tulus Widodo, mengaku menggunakan truk Mitsubishi Fuso sejak tahun 2008. Artinya, sejak berdiri hingga kini, perusahaannya menggunakan truk tersebut.
Tulus mengaku fanatik dengan truk Mitsubishi Fuso karena kelebihan yang dimiliki truk tersebut. Walhasil, keuntungan yang diharapkannya pun bisa diwujudkan. Kini tak kurang dari 1.123 unit Mitsubishi Fuso dimiliki perusahaan itu.
“Dari awal usaha, saya memakai truk Mitsubishi Fuso karena bandel (tidak rewel), spare part murah dan gampang dicari serta perawatannya mudah. Selain itu, harga jual kembalinya masih tinggi dan layanan after sales service baik juga cepat. Sehingga, tidak mengganggu usaha saya,” imbuhnya. (Ara)