Sopir Bus di China Ini Punya Lamborghini Gallardo dan Audi R8

Taiyun – Seorang warga Taiyun, Provinsi Shanxi, China, memang luar biasa. Betapa tidak, meski tercatat sebagai pemilik mobil mewah Lamborghini Gallardo dan Audi R8, namun dia tetap bekerja keras meski sebagai sopir bus umum.

Laporan NetEase yang dilansir Shanghaiist, Kamis (19/5) menyebutkan, pria yang tak disebutkan namanya itu dalam keseharian tak pernah menunjukan diri orang tajir. Bahkan dia menutup rapat-rapat jatidirinya sebagai orang kaya di saat menjalani profesinya sebagai pelayan penumpang.

Padahal, dia tercatat sebagai anggota klub mewah di kotanya. Sosoknya dikenali sebagai orang kaya pemilik Lamborghini Gallardo berkelir kuning dan Audi R8 bercat biru setelah posenya bersama dua tunggangannya itu viral di jagat maya.

Sontak berbagai komentar pun bersahutan. Mulai dari yang tak mempercayai cerita dan foto itu, hingga menggunggat sikap pria tersebut yang masih menjalani pekerjaan sebagai sopir bus.

Maklum, dengan pendapatan dari pekerjaan sopir bus umum dinilai sesuatu yang muskil untuk membeli mobil super berharga jutaan yuan tersebut.

“Mobil-mobil mewah itu harganya jutaan yuan, darimana dia mendapatkan semua uang itu (untuk membelinya)?,” tulis seorang netizen di miroblog weibo.

Netizen lainnya malah mengaku ingin menjadi spoir bus jika diberi dua mobil buatan pabrikan Italia dan Jerman tersebut. “Beri aku dua mobil seperti itu, aku akan mengemudi bus juga,” ujarnya.

Sedangkan pengguna media sosial lainnya mengatakan, pria itu harus mengundurkan diri dari pekerjaannya. Sebab, sopir bus umum bukanlah pekerjaan orang kaya seperti dirinya, dan masih banyak orang yang membutuhkannya.

“Orang ini harus mengundurkan diri, pekerjaan seperti ini (sopir bus) harus diberikan untuk orang-orang yang membutuhkannya,” celotehnya.

Lantas, mungkinkan itu hanya kedok pencucian uang? Maklum, Taiyun memang dikenal sebagai kota yang terkenal dibangun dengan batubara dan kerap terjadi praktik korupsi. Sedangkan Presiden Xi Jinping sedari awal telah mengkampanyekan kesederhaaan, menindak gaya hidup foya-foya, korupsi, bahkan hingga pornografi dan porno aksi. (Imh)