Selain itu, bus ini juga dilengkapi peranti – Huiduoxing- untuk bisa dipantau operasional dari jarak jauh secara real time. Melalui fitur itu pula, pemilik bus bahkan bisa memantau operasional busnya melalui smart phone mereka.
Artinya, proses pengelolaan bus akan semakin sederhana dan tidak merepotkan. Dengan cara pemantauan seperti maka aspek keamanan dan keselamatan bus selama beroperasi juga lebih mudah.
Adapun bus listik Golden Dragon D8 atau juga disebut XML6809 memiliki konfigurasi tempat duduk 33 +1. Bus ini tak hanya cocok untuk perjalanan jarak pendek, tetapi juga jarak menengah sebagai transportasi pariwisata atau bahkan transportasi umum.
Sementara itu, seorang pejabat di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Kementerian Perindustrian yang dihubungi Otoniaga mengaku belum mengetahui ada tawaran baru dari Golden Dragon kepada pengusaha atau perusahaan di Indonesia. “Tapi memang, sejumlah perusahaan di Indonesia sudah banyak yang menggunakan bus buatan pabrikan dari China ini,” ucapnya.
Menurutnya, selain TransJakarta, sejumlah perusahaan otobus atau PO telah menggunakan beberapa varian yang sebelumnya di jajakan pabrikan asal Negeri Tirai Bambu Tersebut. PO DAMRI, Sumber Alam, Laju Prima, Gunung Harta, dan sejumlah PO lainnya tercatat sebagai pengguna bus buatan Golden Dragon.
“Setahu saya, sekitar 350 bus Dragon yang digunakan oleh perusahaan di Indonesia. Tapi sebaiknya data ini dikonformasi ke Kementerian Perindustrian. Sekali lagi itu angka sekitar ya,… mulai 2010 sampai 2014 lalu,” tuturnya. (Ara)