Pabrikan lain yang juga berhasrat besar menggarap pasar jasa layanan transportasi ini adalah Ford Motor Company (FMC). Kendati belum jelas seperti apa wujudnya, namun Chairman FMC mengatakan, “Anda akan mendengar lebih banyak dari kami,”.
Namun langkah yang tak kalah menarik di sektor bisnis jasa transportasi yang menggunakan basis teknologi aplikasi ini ditunjukan perusahaan teknologi digital. Apple misalnya, baru-baru ini mengatakan akan berinvestasi sebesar US$ 1miliar atau senilai Rp 13,6 triliun di China dengan menggandeng perusahaan jasa layanan ‘taksi’ Didi ChuXing.
Menyinggung terobosan Toyota bersama Uber dengan mempratikan sistem angsuran dari hasil pendapatan pembeli mobil saat menyewakan mobilnya, pengamat transportasi umum Didi Sumaryadi menyebut cara seperti itu bukanlah barang baru di Indonesia. “Perusahaan operator taksi di Indonesia sudah melakukan seperti itu sejak beberapa tahun lalu. Artinya, dalam hal terobosan seperti ini kita tidak kalah,” ucapnya saat dihubungi.
Menurutnya, meski perlu dicermati oleh kalangan Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Indonesia namun strategi penjualan seperti itu juga masih perlu dikaji secara teliti. Terlebih jasa layanan transportasi berbasis palikasi seperti Uber di Tanah Air juga masih ada pro-kontra.
“Bahkan, sejatinya perusahaan jasa taksi yang sudah ada telah mengapilkasikan sistem pemesanan secara online. Hanya memang, seperti kurang advance, sehingga saat ada trend baru seperti Uber, mereka seolah tenggelam tertelan hiruk pikuk berita-berita tentang Uber,” paparnya.
Dia menyebut, kini fenomena Uber tengah menjadi trend di dunia, Sehingga, bagi masyarakat, dipersepsi gaya hidup baru. Terlebih tarifnya kerap disebut lebih bersaing, layanan lebih oke, dan kepastian karena jatidiri sopir terdaftar menjadikan orang beralih.
“Sebagai peluang pemasaran bagi APM, tren ini tentu saja oke. Tapi,yang pasti, skema pembayaran cicilan oleh sopir seperti itu bukan barang baru di Indonsia,” kata Didi.
Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi yang didirikan pada tahun 2009 di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini menerapkan sistem pengaturan layanan penjemputan di berbagai kota di seluruh dunia yakni mobil bisa dipesan oleh penumpang dengan cara mengirim pesan teks atau menggunkan aplikasi bergerak khusus. (Ara)