Jakarta – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), mematok target penjualan Colt Diesel 1 juta unit terwujud awal 2017. Jika penjualan konstan di angka 2.500 unit per bulan, target itu sudah terwujud di bulan Februari.
“Itu perkiraan yang optimis ya. Karena kita tahu kondisi juga masih seperti ini (ekonomi lesu). (Pengalaman) selama ini, akhir tahun biasanya penjualan menurun,” tutur Deputy Group Head of Field Group PT KTB, Doni Maksudi, di sela acara Truck Campaign yang digelar PT KTB dan PT Srikandi Diamond Motors di Jakarta, Selasa (25/10), malam.
Menurutnya, hingga September lalu populasi Mitsubishi Fuso (Colt Diesel) telah mencapai 991.389 unit. Sementara, di periode Januari – September kendaraan merek ini membukukan penjualan sebanyak 23.127 unit atau 45,4 persen dari total penjualan kendaraan niaga.
“Penjualan Mitsubishi Fuso ditopang oleh produk Colt Diesel di kelas light duty Truck sebanyak 21.215 unit atau 54,8 persen dari total pasar di kelasnya,” kata Doni.
Sementara, untuk mengejar target itu KTB juga memacu penjualan melalui gelaran 130 Event bertajuk Mitsubishi Fuso Gathering dan Truck Campaign di seluruh Indonesia sejak Agustus lalu hingga Desember nanti. Kini dari 130 Event itu, 78 diantaranya telah diselenggarakan.
Salah satunya digelar di Jakarta bersama PT Srikandi Diamond Motors di Balai Kartini. “Event gathering semacam ini selalu dinanti oleh konsumen. Sebab, KTB memberikan promo-promo menarik baik untuk sales, service, maupun spare parts yang berlaku selama acara berlangsung,” tutur Director of MFTBC Marketing Division PT KTB, Duljatmono.
Terlebih, dalam Event tersebut para pengguna truk tak sekadar berkumpul, tetapi juga bertukar pikiran bagaimana mengembangkan bisnis mereka dengan menggunakan armada Mitsubishi Fuso. “Maka tak heran jika dalam semalam saja, satu Event dapat mengantongi SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) puluhan hingga ratusan unit,” ucapnya.
Pernyataan ini diamini Osman Arifin, Direktur PT Srikandi Diamond Motors. Terlebih, kata dia, Jakarta dan sekitarnya memiliki potensi yang sangat besar dalam penyerapan truk.
Tercatat, selama ini, area Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang, dan Bekasi, menyerap 18,5 persen dari total penjualan. “Potensi sangat besar. Apalagi, untuk peremajaan (truk yang telah berumur 10 tahun ke atas) jumlahnya sangat besar (data Dinas Perhubungan DKI Jakarta saja dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia sekitar 10.000 unit lebih),” ungkapnya. (Ara)