Jakarta – Sejak tahun 2005 Indonesia tercatat sebagai salah satu penghasil dan eksportir batubara terbesar di dunia. Dari srata-rata sekitar 320 juta ton produksi setiap tahun, 70-80 persen diantaranya diekspor.
Kegiatan produksi dan ekspor semakin semarak sejak awal dekade 90-an. Saat itu, pemerintah membuka keran investasi bagi investor asing. Walhasil, perusahaan lokal dari skala kecil hingga besar maupun perusahaan dari mancanegara yang memburu ‘emas hitam’ itu pun melonjak.
Maklum, selain dibutuhkan banyak negara di dunia. Cadangannya di Indonesia juga masih oke. Sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dan lembaga dunia dan lokal diketahui, cadangan batu bara di Indonesia dan yang bisa ditambang mencapai 9 miliar ton. Jumlah itu setara dengan 1,3 persen total cadangan batubara di seluruh dunia.
Mereka beroperasi di tiga wilayah yang diketahui sebagai lahan batubara terbesar di Indonesia. Ketiganya adalah, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Jenis batubara – dengan kandungan kurang dari 5.100 – 6100 kal/gram.- yang merupakan batubara terbanyak – atau sekitar 60 persen dari total produksi Indonesia sangat diminati pasar, khususnya China dan India. Maklum, kebutuhan industrI dan perusahaan pembangkit tenaga listrik di kedua negara itu sangat besar.
Tren permintaan komoditas ini mulai menyusut sejak badai krisis finansial menerjang dunia pada tahun 2008 lalu. Harganya pun yang tak semringah tahun-tahun sebelumnya.
Muramnya kondisi sektor pertambangan batubara kerap disebut sebagai salah satu faktor penyebab menciutnya permintaan kendaraan komersial. Mulai dari pickup double cabin, truk ringan, sedang, bahkan hingga truk heavy duty terkena imbasnya.
Menurut laporan Gaikindo, sepanjang 2015 lalu penjualan kendaraan niaga atau kendaraan komersial khususnya truk menurun 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun itu, penjualan bus sebanyak 3.743 unit, pickup 186.081 unit, truk 74.769 unit, dan pickup double cabin 12.043 unit. (Ara/Berbagai sumber)
Berikut data tentang perkembangan harga batubara sejak tahun 2013 – hingga Mei 2016 sekarang :
Bulan | Tahun | |||
2013 | 2014 | 2015 | 2016 | |
Januari | 87,55 | 81,9 | 63,84 | 53,20 |
Februari | 88,55 | 80,44 | 62,92 | 50,92 |
Maret | 90,09 | 77,01 | 67,76 | 51,62 |
April | 88,56 | 74,81 | 64,48 | 52,32 |
Mei | 85,33 | 73,6 | 61,08 | 51,2 |
Juni | 84,87 | 73,64 | 59,59 | |
Juli | 81,69 | 72,45 | 59,16 | |
Agustus | 76,70 | 70,29 | 59,14 | |
September | 76,89 | 69,69 | 58,21 | |
Oktober | 76,61 | 67,26 | 57,39 | |
Nopember | 78,13 | 65,7 | 54,43 | |
Desember | 80,31 | 69,23 | 53,51 |
Keterangan :
1. Harga dalam US$ per ton
2. Sumber : Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2016