Jakarta- PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI) berencana meluncurkan motor niaga beroda tiga buatannya di Bandung, Jawa Barat, pada pertengahan bulan ini. Namun, karena ada perizinan yang belum turun, peluncuaran ditunda pada Januari 2017 mendatang.
Deputy Manager Corporate Communication TMCI, Rio Aditya Putra mengaku bisa saja peluncuran tersebut dilakukan pada bulan Desember mendatang. Namun, pihaknya tak ingin buru-buru karena bulan di pengujung tahun adalah bulan liburan.
“Jadi kami ingin fokus ke liburannya dulu. Biar fokus. Makanya kita jadwalkan (peluncuran motor roda tiga itu) pada Januari tahun depan,”tuturnya dalam pesan singkat kepada Otoniaga, Senin (7/11).
Adit – sapaan akrab Rio Aditya – menyebut, sejatinya motor tiga roda yang akan diluncurkan di Kota Kembang itu sudah ada yang memesan yakni perusahaan yang bergerak di jasa pengiriman. Oleh karena itu, motor tersebut dimodifikasi dalam aplikasi mini kargo.
“Kita sebenarnya ingin pengenalan, peluncuran, sekaligus serah terima,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Motor niaga roda tiga TVS ini diklaim menawarkan fitur yang berbeda dengan motor sejenis yang telah malang melintang di pasar otomotif Indonesia. Ia menggunakan basis milik saudaranya, yakni bajai TVS King. Yang mengusung mesin empat tak, berkapasitas 200 cc.
Mesin ini menghasilkan tenaga hingga 6,4 KW pada 5.250 rpm dan torsi 14,5 Nm pada 3.250 rpm. Penyaluran tenaga ke roda menggunakan transmisi empat gear depan dan satu gear mundur. Berat kosognya 325 kilogram, dengan tangkai bahan bakar berkapasitas 5 liter.
Suspensi depan dan belakang menggunakan trailing arm type. Sedangkan sistem pengereman di roda depan maupun belakang menggunakan drum, hidrolik.
Soal prospek pasar di Kota Kembang itu, Adit mengaku optimis. Sebab pasar nya yakni sektor usaha skala UKM di kota tersebut sangat banyak.
“Kalau melihat data statistic kota Bandung, pertumbuhan ekonominya 7- 7,8% rata-rata sejak beberapa tahun terakhir. Dari pertumbuhan ekonomi 60% disumbangkan oleh sektor UKM. Meskipun tidak memiliki sumberdaya alam, namun pertumbuhan ekonomi Bandung terus menggeliat. Sebab, industri kreatif, perdagangan ritel, kuliner, dan industri rumah tangga lainnya terus tumbuh dan berkembang,” papar Adit. (Ara)