Taipei – Perusahaan ride-hailing atau taksi sewa berbasis aplikasi, Uber Technologies, berupaya terus berekspansi ke kawasan Asia Tenggara untuk menggenjot pertumbuhan organik bisnisnya. Meski, persaingan semakin sengit termasuk menghadapi persaingan dengan GoJek di Indonesia.
Seperti dilansir Reuters dan sejumlah media lokal, David Plouffe, Senior Vice President Uber untuk kebijakan dan strategi dalam sebuah wawancara di Taiwan belum lama ini mengatakan, dengan persaingan tersebut pihaknya justru akan terpacu untuk melakukan berbagai upaya. Sehingga, nantinya bisa semakin berkembang.
Dia juga menegaskan, Uber akan bekerjasama dengan pemerintah Taiwan, terutama yang berkaitan dengan peraturan. Menurutnya, soal persaingan dan masalah peraturan di Taiwan merupakan tantangan tersendiri bagi Uber.
“Saya pikir pandangan kami adalah bahwa kami lebih memilih untuk membangun dan berhasil pada pertumbuhan organik, dan itulah fokus kami,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah rumor menyebut Uber akan dipaksa untuk bekerjasama dengan operator taksi lokal. Kabar itu muncul setelah Komisi Investasi Taiwan berencana memerintahkan Uber technologies Inc untuk keluar dari pasar domestik.
Disebutkan, sejak tahun 2013 masuk ke Taiwan, Uber belum pernah dikenakan pajak, Sementara, pemerintah setempat telah mengubah kebijakan pajak kepada penyedia layanan online global, sehingga Uber dianggap berutang pajak.
Menurut Komisi tersebut juga mengatakan, perusahaan asal San Fransisco, Amerika Serikat itu salah menginterpretasikan bisnisnya sebagai platform teknologi informasi berbasis internet, bukan sebagai layanan transportasi. Taiwan telah meminta Uber untuk membayar tagihan pajak penjualan diperkirakan oleh media lokal untuk menjadi sampai sekitar US$ 6,4 juta.
“Kami adalah perusahaan teknologi, dan kita tidak diatur sebagai perusahaan transportasi di mana saja di dunia,” kata Plouffe.
Baginya, langkah pemerintah setempat mengatur keberadaan taksi online adalah sebuah awal yang bagus. Namun, peraturan yang diciptakan sudah semestinya tepat agar bisnis juga berkembang. “Di sinilah tantangannya,” kata dia. (Ara)