Tangerang – Kalangan industri otomotif produsen dan pemasar truk diesel merasakan masih minimnya tenaga kerja yang siap menerjuni perawatan dan perbaikan mesin diesel. Melihat fakta ini, Hino Indonesia gencar memberikan alat praktik di sekolah maupun balai latihan kerja.
“Sebab, pada praktiknya, hanya sebagian kecil SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), yang mengajarkan pengetahuan mengenai truk dan mesin diesel secara mendalam. Sehingga, tidak heran jika banyak anak-anak lulusan SMK yang kurang memahami mesin diesel terutama truk,” papar Senior Executive Officer After Sales HMSI, Irwan Supriyono, di Tangerang, Rabu (16/11).
Padahal, kata Irwan, kenyataannya industri otomotif yang bergerak dalam bidang produksi, penjualan, dan pelayanan purna jual truk dan mesin diesel banyak memerlukan tenaga kerja yang andal. Walhasil, terdapat kesenjangan antara keterampilan lulusan SMK jurusan otomotif dengan kebutuhan industri otomotif.
“Oleh karena itu, Hino Indonesia berusaha menjembataninya melalui kegiatan Corporate Social Responsibilty,” ujar Irwan.
Setelah pada tahun 2015 menggelar program CSR bersama Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) Pasar Rebo, Jakarta, tahun ini HMSI kembali memberi bantuan alat peraga praktik siswa SMK dan PPKI. Sebanyak 11 unit cutting model transmisi MX06S berikut standar diberikan ke PPKI Pasar Rebo, Balai Latihan Kerja (BLK) kota Tangerang dan sejumlah SMK di Tangerang dan Jakarta.
Sekolah tersebut adalah SMKN 4 Kota Tangerang, SMKN 2 Kota Tangerang, SMKN 8 Kota Tangerang, SMK Yappika Legok. Selain itu juga diberikan ke sekolah di Jakarta dan Bogor.
Beberapa yang di Jakarta adalah SMKN 52 Jakarta, SMKN 35 Jakarta, SMKN 4 Jakarta, SMKN 5 Jakarta. Sedangkan sekolah yang berada di Bogor dan mendapatkan bantuan adalah SMK Muhammadiyah 2 Cileungsi.
“Pendidikan merupakan pangkal yang penting untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan siap untuk bekerja dalam industri,” ucap Presiden Direktur HMSI, Hiroo Kayanoki saat penyerahan alat peraga itu secara simbolis kepada para perwakilan sekolah, PPKI dan BLKI.
Dia berharap dengan adanya bantuan alat peraga praktik tersebut semakin mendekatkan teori dalam pendidikan dengan praktik nyata dalam industri. Terutama, kata dia, dengan simulator transmisi maka peserta didik akan tertarik memahami secara aktual sistem kerja transmisi truk. (Ara)