Tangerang – Berkembangnya bisnis E-Commerce di Tanah Air tak dipungkiri menularkan kesuksesannya ke berbagai sektor, termasuk ke dalam bisnis industri logistik dan distribusi. Dalam acara talkshow “Bisnis Logistik di Era Ekonomi Digital” yang diselenggarakan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) pada Sabtu (12/8) lalu, Presiden Direktur JNE Express Mohamad Feriadi mengungkapkan berbagai peluang yang harus ditangkap oleh para pebisnis bidang logistik terkait dengan berkembanganya E-commerce ini.
Seperti dikutip dari kompas.com, Bank Indonesia mencatat sepanjang 2015 lalu, nilai transaksi e-commerce Indonesia mencapai US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 45,50 triliun (asumsi Rp 13.000 per US$). Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya US$ 2,6 miliar. “Berkembangnya E-commerce ini turut meningkatkan potensi tumbuhnya industri logistik di Indonesia. Saat ini jumlah paket yang beredar di tahun 2017 ada sekitar 800 juta paket, sebagian besar saat ini saya yakini berhubungan dengan E-Commerce” papar Feriadi.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres dan Pos Indonesia (Asperindo) ini mengungkapkan bahwa setiap orang yang berbelanja secara online, dimanapun dilakukannya, siapapun yang menjualnya dan apapun barangnya, pada akhirnya barang-barang ini perlu dikirim. “Dan pengiriman tersebut akan menggunakan perusahaan-perusahaan logistik seperti JNE salah satunya,” tambahnya.
Menurut pria berusia 48 tahun ini, tantangan yang dihadapi tetaplah sama, perusahaan-perusahaan logstik yaitu bagaimana dapat melayani pengiriman paket dengan cepat dan tepat secara efisien. “Dengan porsi yang bisa dibilang cukup besar dalam komponen biaya produksi, maka kendaraan yang digunakan dalam bisnis ini memang harus memiliki keunggulan dalam hal penghematan biaya,” ujar Feriadi.
Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Marketing PT TMDI, Wilda Bachtiar menyatakan bahwa Tata Motors memiliki solusi untuk menghadapi perkembangan bisnis E-commerce ini. “Saat ini perilaku berbelanja E-commerce telah berubah, bahkan kini, tuntutan pengiriman harus dapat dilakukan dalam hari yang sama. Berarti treatment atas barang kiriman semakin individu, sehingga membutuhkan kendaraan yang lebih kompak,” papar Wilda.
Kebutuhan akan kendaraan seperti ini dimiliki oleh Tata Motors melalui pickup Tata Ace EX2. “Ini adalah kendaraan pertama yang menjadi pelopor pickup kompak bermesin 700 cc,” tukasnya. Menurut Wilda, keunggulan yang ditawarkan oleh Ace EX2 adalah berkat penggunaan mesin diesel yang lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar. “Bahkan separuh dari nilai cicilan yang harus keluarkan untuk truk ini dapat diambil dari penghematan biaya bahan bakar,” tambahnya. Hal itu masih belum termasuk penghematan yang didapat dari layanan purnajual Tata Motors berupa free maintenance selama tiga tahun sehingga Sang Pemilik hanya cukup membeli bahan bakar.
Tak hanya Tata Ace EX2, di jajaran pickup Tata Motors masih ada Tata Super Ace dan Tata Xenon, yang sama-sama memberikan keunggulan soal ketangguhan dan efisiensi mesin diesel. Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan logistik, di jajaran truk medium, mereka memiliki Tata Ultra yang memiliki keunggulan daya angkut. Sedangkan di kelas heavy duty, Tata Prima dapat menjadi pilihan para pengusaha bidang logistik untuk ekspedisi darat jarak jauh.