Tangerang – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menambah varian produk untuk memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumennya. Selain itu, penyempurnaan produk juga dilakukan untuk menjaga posisinya di pasar truk medium dan heavy duty. Tak lupa, layanan purna jual yang prima tetap dipertahankan untuk membuat para konsumennya tetap loyal.
Dari sudut pandang Hino, saat ini kondisi ekonomi Indonesia cukup baik. Penjualan PT HMSI disebutkan oleh Santiko Wardoyo, Sales & promotion Director PT HMSI, cukup tinggi dan tingkat pertumbuhannya sangat bagus. “Angka penjualan tahun lalu (2016) ke tahun 2017 ini, pada kelas truk medium seperti Dutro naik 10 persen, kemudian di kelas heavy duty, Ranger naik sekitar 51 persen dan bus naik 30 persen,” paparnya dalam kesempatan berbincang dengan otoniaga, Kamis (17/8) di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.
Kondisi pasar kendaraan niaga yang semakin baik di Indonesia inilah yang menjadikan Hino memutuskan untuk memperkenalkan varian baru di kelas truk medium, Hino New Dutro 130 HD dan New Dutro 130 HDL. “New Dutro ini kami berikan perubahan berupa wheelbase yang lebih panjang sehingga mampu menampung volume lebih banyak, serta transmisi baru yang lebih efisien bahan bakar dan memiliki kemampuan menanjak lebih bagus. Selain itu, dari sisi keselamatan juga lebih baik karena pengeremannya kami sempurnakan lagi,” papar Santiko.
Penambahan varian ini menjadikan Hino memiliki 18 hingga 21 varian yang beraneka ragam untuk melayani berbagai kebutuhan konsumen. “Kami memiliki macam-macam varian, mulai dari truk cargo, untuk perkebunan hingga pertambangan, konsumen hanya tinggal memilih apa yang mereka butuhkan,” tegasnya. Sebagai informasi, untuk melayani permintaan pasar di dalam negeri dan luar negeri, Hino sudah memiliki pabrik perakitan truk dan bus yang modern di Jawa Barat.
Sementara berbicara mengenai truk di kelas heavy duty, terutama dump truck, Santiko menyatakan bahwa yang mereka lakukan saat ini adalah berusaha untuk memproduksi truk tersebut secara tepat waktu. “Saat ini dengan bertambahnya proyek-proyek infrastruktur dan kembali naiknya bisnis batu bara mulai menjadikan terjadinya indent,” ujarnya. Saat ini indent Hino New Ranger terjadi selama kurang lebih dua bulan, “hingga bulan Oktober,” tambahnya.
Mengenai pasar bus, Santiko juga mengungkapkan kegembiraannya terhadap segmen ini. “Biasanya setelah musim Lebaran, pada semester kedua terjadi penurunan. Namun pada tahun ini, penurunannya tidak terlalu besar,” ujarnya. Menurutnya, konsumen bus Hino juga saat ini masih harus indent. “Saat ini bus Hino memiliki pangsa pasar 67 persen, dengan pangsa pasar bus ukuran besar 60 persen, dan bus kecil (medium, red.) mencapai 22 persen,” ujar Santiko.
Selanjutnya, Hino akan memastikan untuk memberikan layanan purna jual terbaik bagi konsumennya. “Saat ini kami akan mencoba memberikan layanan servis sebaik-baiknya, suplai spare part yang baik dan logistik yang baik,” tegas Santiko. “Salah satunya dengan menawarkan kontrak servis kepada pelanggan,” tambahnya.
Untuk menjamin layanan purna jual yang ditawarkan, Hino saat ini memiliki 159 jaringan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari 41 main diler, 112 branch dealer, dan 6 sub dealer, 230 jaringan servis, dan 2.796 parts shop. Di GIIAS 2017, Hino bahkan menawarkan promo layanan purna jual yang menarik.