Toshigi – Uji coba dari self driving bus yang dilakukan oleh kementerian transportasi Jepang mulai dilaksanakan di jalanan rest area di propinsi Tochigi pada hari Sabtu yang lalu. Diharapkan layanan bus autonomous ini dimulai pada tahun fiskal 2020 untuk memberikan layanan transportasi pada golongan tua yang tinggal daerah berbukit atau area pegunungan dimana populasi penduduk tidak terlalu banyak.
Menurut kementerian Jepang, 80 persen dari rest area, berada di daerah berbukit dan pegunungan. Dari 80 persen tersebut, 40 persen diantaranya berjarak 1 km dari kantor pemerintahan atau institusi medis.
Menteri berharap bahwa dengan transportasi publik otomatis ini dapat membantu golongan tua yang memiliki kesulitan dalam berkunjung ke rumah sakit atau berbelanja karena mereka tidak dapat lagi berkendara ataupun layanan bus yang dihapus.
Dalam uji coba yang dilakukan pada hari Sabtu, tiga unit bus beroperasi pada rute berjarak 2 km yang menghubungkan rest area Nishikata dengan klinik kesehatan. Uji coba ini untuk melihat bagaimana reaksi dari bus autonomous ketika menghadapi halangan dan berbagai hal lain, seperti genangan air besar yang ada di rute perjalanan.
Bus dengan kapasitas 10 penumpang ini dikembangkan oleh operator mobile game, DeNA Co. Dilengkapi dengan sistem GPS, bus juga menggunakan sensor untuk mengetahui lokasi, sedangkan kamera untuk mendeteksi halangan di jalur yang akan dilalui.
Uji coba bus autonomous ini berlangsung selama seminggu, namun menteri berencana untuk melaksanakan uji coba serupa di 12 daerah lainnya tahun ini.
