Talliin – Pabrikan Bus Scania wilayah operasi Estonia merenovasi bus Scania-Vabis buatan 1969 dalam waktu tiga tahun. Hasilnya sungguh luar biasa, sebab meski telah berumur 47 tahun, sasis dan mesin bus itu masih oke seperti saat awal-awal digunakan.
“Peremajaan ini benar-benar sesuatu yang indah, dan kami sangat senang (dengan hasilnya),” tutur Raimo Oinus, Marketing Manager Scania Estonia.
Maklum, waktu tiga tahun pengerjaan bukanlah masa singkat untuk merenovasi kendaraan. Tapi, itu terjadi, karena para body builder dan ahli mesin dan kelistrikan yang terlibat dalam proyek tersebut memang bersikap sangat hati-hati dengan tujuan menjaga orisinalitas.
“Sasis dan mesin yang sudah berumur hampir 50 tahun dalam kondisi yang mengejutkan, semuanya prima. Sehingga, hanya sedikit pekerjaan yang diperlukan (untuk mengembalikan mesin seperti sediakala),” papar Oinus.
Bus Scania Vabis menggunakan sasis BF76-59 itu diproduksi di Norwegia oleh perusahaan karoseri Brodrene Repstads Karosserifabrikk, sebuah perusahaan karoseri yang berdiri sejak 1925. Bus dengan panjang 11,94 meter itu dibekali mesin Scania D11 yang bertenaga 190 hp.
Ihwal proses peremajaan, Oinus berkisah bus yang sejak awal digunakan sebagai bus sekolah itu menjalani tugasnya hingga 1994. Sejak itu, bus disumbangkan ke lembaga kesenian rakyat Estonia Tarvanpää sebagai kendaraan untuk melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya saat rombongan tersebut menggelar pertunjukan.
Pada tahun 2006 ini, kelompok itu memutuskan memensiunkan bus ini karena tubuhnya yang penyok di sana-sini dan akan menaruhnya di sebuah tempat ‘pembuangan’ kendaraan tua. Mendengar kabar itu, Scania Estonia tergerak.
Perusahaan ini berniat menyelamatkan bus legendaris tersebut dari tempat ‘sampah’. Scania Estonia memasrahkannya kepada Mootor Grupp untuk merestorasi bus.
“Kami merasa kasihan dan akan malu membiarkan sosok pelaku sejarah begitu saja. Scania-Vabis ini mungkin telah berjalan satu atau dua juta kilometer,” kata Oinus.
Proyek renovasi pun dimulai pada 2013 lalu. Detail demi detail dari bus itu dikembalikan seperti sediakala. Bahkan, bagian interiornya, meski tata letaknya masih seperti sediakala namun dibalut dengan aura mewah. Maka tampilan bus klasik itu lebih ciamik. (Ara)