Elon Musk resmi memperkenalkan truk Tesla Semi sebagai salah satu rencana jangka panjang memproduksi berbagai macam kendaraan listrik mulai dari kendaraan penumpang hingga komersial.
Truk listrik Tesla dilengkapi teknologi autopilot sehingga mampu dikendalikan semi-otonom atau tanpa pengemudi untuk beberapa fungsi. Dengan tenaga full listrik, mampu menempuh jarak hingga 804,6 km hanya dalam satu kali pengisian baterai. Dapat melaju hingga 60 mil (100 kilometer) per jam dalam lima detik, dan mencapai kecepatan itu dalam 20 detik saat mengangkut beban maksimum 80.000 pound, atau lebih cepat dari truk diesel konvesional. Ditambah dengn teknologi regenerative braking yang dapat menangkap 98% energi rem yang dimasukkan dalam baterai.
Berbeda dengan desain truk kebanyakan yang memiliki desain kotak, truk Tesla Semi hadir dengan desain futuristik dan lekukan yang aerodinamis sehingga mengurangi hambatan angin yang membuat truk ini hemat energi. Bahkan diklaim memiliki desain aerodinamis yang lebih efetif dibanding mobil Bugatti.
Tesla Semi memiliki drag coefficient .36 dibanding dengan angka standar antara .65 – .70, dan dibandingkan dengan mobil Bugatti yang diklaim sebagai supercar terkencang memiliki drag coefficient .38. Dimana secara angka truk berukuran besar mengalahkan supercar.
“Kami merancang truk Tesla menjadi seperti peluru,” kata pendiri dan CEO Tesla, Elon Musk, , Jumat, 17 November 2017.
Kelebihan dan inovasi lain yang ditonjolkan Tesla selain desain aerodinamis adalah desain ruang kabin yang menempatkan kursi pengemudi di tengah, bukan di samping, sehingga memberikan pandangan yang luas ke jalanan.
“Tesla Semi akan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik bagi supir truk, sekaligus meningkatkan keamanan dan mengurangi biaya transportasi kargo secara signifikan,” kata Musk. Dia mengklaim bahwa mengoperasikan truk diesel akan menelan biaya 20 persen lebih banyak daripada Tesla Semi.