Bandung – Perusahaan Umum (Perum) Damri membuat terobosan di Kota Bandung dengan memperkenalkan bus Damri Klasik era 80 – 90an untuk kembali dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Bus berkelir khas Damri dengan warna dasar putih dengan corak hitam serta biru ini adalah bus Mercedes-Benz OF 1113 yang direstorasi dengan tetap menjaga keaslian bentuk dan fungsinya.
Seperti dilansir oleh Tribun Jabar, bus berkapasitas 43 tempat duduk ini memang direkondisi untuk kembali dapat melayani para warga yang ingin berwisata di Kota Bandung. “Kami rekondisi kembali mobil Damri klasik ini karena kami tidak ingin melupakan sejarah. Tampilan fisik mobil kami usahakan tetap original (asli) seperti dahulu,” kata Manajer Teknik Damri Bandung, Arief Effendi di Depo Bengkel Damri, Jalan Kebon Kawung, Selasa (28/11).
Bus yang direkondisi adalah bus Damri dengan kode 2060 dan 2177 yang sebelumnya telah beroperasi mulai tahun 1988 hingga 2014 dari trayek lima, yakni Dago- Leuwipanjang. Pihak Damri mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu 25 hari untuk melakukan rekondisi dengan biaya Rp 14 juta untuk dapat mengembalikan bus ini ke jalanan.
Di bagian dalam bus, tampak jajaran kursi berbahan fiberglass dengan konfigurasi kursi tiga di sebelah kiri sebanyak 21 tempat duduk serta dua kursi sebelah kanan sebanyak 16 tempat duduk. Sementara di bagian belakang tengah terdapat enam kursi. Sebelumnya, jumlah tempat duduk bus Damri klasik ini 48 kursi, tetapi saat ini dibuat hanya 43 kursi. Kesan klasik sangat kental di dalam bus tersebut. Dan karena tak menggunakan penyejuk kabin (AC) maka kaca-kaca jendela berukuran besar di samping dapat digeser untuk dibuka.
Saat ini baru bus Mercedes-Benz berkode 2060 yang telah selesai direkondisi, sementara untuk bus 2177 akan direkondisikan antara satu hingga dua minggu ke depan. “Rekondisi bus Damri klasik ini kesulitannya hanya ke part atau aksesoris, serta finising (cat). Tapi, secara keseluruhan kami bisa kerjakan karena ini telah menjadi rutinitas kami sebagai bagian teknik Damri. Untuk kembalikan ke bentuk sama, pedoman kami ke buku, foto, dan sejarah,” ujar Arief.
Rencananya, mulai bulan Desember ini, warga yang berwisata di Bandung tidak hanya dapat merasakan bus Bandros tetapi juga bus Damri klasik yang rute aslinya ialah dari pusat keramaian ke pusat keramaian di Bandung. “Insya Allah bulan depan bisa beroperasi melayani pariwisata warga, karena perlu mengurus izin-izin untuk digunakan wisata ke Dinas Perhubungan,” tambahnya.