Kemenhub Akan Bagi Golongan Bus Seperti Hotel

Inilah Keunggulan Bus Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 Double Deckers
Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 Double Deckers

Jakarta – Pemerintah terus meningkatkan sektor pariwisata di Tanah Air. Mendukung hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut andil memperkuat daya saing dengan berusaha meningkatkan pelayanan transportasi di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan Kemenhub adalah dengan membuat golongan operator bus seperti kategorisasi yang selama ini ada di industri perhotelan, bintang 1 hingga bintang 5.

Penggolongan kelas ini bertujuan agar indeks daya saing Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) terus meningkat. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub sendiri dikatakan mengacu pada standar layanan operator bus kelas dunia.

Read More

“Bintang satu seperti apa, yang bintang dua seperti apa. Penilaian tertinggi adalah yang bintang lima. Kalau sudah bintang lima itu sama dengan hotel-lah kira-kira,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.

Budi berpendapat bahwa dengan penggolongan ini dapat mendorong kedisiplinan bus pariwisata yang beroperasi selama ini. Saat ini dari data Kementerian Perhubungan disebutkan bahwa 30,04 persen dari 23.345 bus atau 7.104 bus dinyatakan tidak laik jalan.

“Klasifikasi ini untuk menggairahkan kembali masyarakat hingga wisatawan. Tampilan bus dan fasilitasnya makin segar. Makin oke untuk berpergian jauh,” kata Budi.

Saat ini memang beberapa operator bus meningkatkan fasilitas pelayanan mereka, terlihat bermunculan tipe bus baru mulai dari double track bahkan hingga tersedia tempat tidur.

“Nantinya perusahaan otobus (PO) diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas agar mendapatkan tingkat klasifikasi yang tinggi,” ujar Budi.

Dalam menjalankan program penggolongan bus ini, Kemenhub akan menggandeng perusahaan konsultan marketing MarkPlus. Realisasi sendiri akan dilaksanakan setelah musim Natal 2017 dan tahun baru 2018.

“Jadi kita harapkan masyarakat ini yang tadinya banyak menggunakan angkutan pribadi, kita ingin ajak, ayo beralihlah ke bus,” kata Budi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *