Wanita Ini Telah 23 Tahun Menjadi Sopir Bus

Vasanthakumari, sopir bus perempuan pertama di Asia- The Better India

Chennai – Seorang wanita warga Chennai, India, Vasanthakumari, 57 tahun, telah 23 tahun menjadi sopir bus umum di kotanya. Meski berangkat dari keterpaksaan namun kini dia justeru menikmati pekerjaannya yang penuh cerita suka dan duka.

Seperti dilaporkan The India Better dan Times of India, perempuan ini memulai pekerjaannya setelah usianya menginjak 34 tahun. Kondisi perekonomian yang pas-pasanlah yang membuatnya melamar pekerjaan sopir bus.

Read More

Maklum, ibu enam orang anak – empat anak tiri dan dua anak kandung – itu menikah dalam usia yang sangat belia, yakni 19 tahun. Saat itu, Vasanthakumari remaja diminta keluarganya untuk menikahi seorang duda beranak empat.

Dia pun bersedia pria yang berprofesi sebagi buruh lepas di proyek konstruksi. Kehidupan ekonomi yang pas-pasan karena penghasilan sang suami yang tak mencukupi, membuat perempuan ini harus ikut bekerja serabutan.

Terlebih ketika dua anaknya lahir, jumlah anggota keluarga pun bertambah dan membuat anggaran semakin besar. Ketika usianya tak muda lagi, 34 tahun, dan merasa kebutuhan semakin banyak, Vasanthakumari bertekad mencari pekerjaan tetap.

Dia berusaha melamar ke sebuah perusahaan jasa angkutan bus di kotanya. Awalnya, dia ingin melamar pekerjaan di bagian administrasi atau kebersihan. Tapi, ternyata lowongan untuk pekerjaan itu tak ada.

Satu-satunya lowongan adalah sopir. Dia pun ingin mendapatkan pekerjaan itu, namun dia tak begitu mahir menyetir karena sempat berlatih bersama kerabatnya. Namun, dia tetap bertekad melamarnya karena tak ada pilihan.

“Saat wawancara, para petinggi perusahaan itu mengatakan kepada saya, jarang sopir bus wanita di dunia. Mereka mengatakan saya bisa menjadi bagian dari itu untuk melayani orang-orang yang juga bekerja berjuang mencari nafkah,” paparnya.

Singkat kata dia pun diminta mengikuti tes selanjutnya yakni praktik. Kepada para pegawai penerimaan karyawan baru dia menyatakan sanggup menyetir. Cerita menbjadi lain tatkala dia diminta untuk mempraktikan menyetir bus di lapangan parkir perusahaan itu.

Para karyawan dan pengetesnya langsung lari tunggang langgang ketika tahu wanita ini ternyata tak bisa menyetir dengan baik. “Mereka memintaku untuk menyetir dengan formasi angka delapan. Tapi mereka langsung berlarian menyelamatkan diri ketika tahu saya menyetir dengan serampangan,” ucapnya sembari tersenyum.

Tetapi karena tekad dan kemauan kerasnya, dia diberi kesempatan dan diajari untuk menyetir. Sehingga sejak Maret 1993 dia resmi menjadi bagian dari kru Tamil Nadu Transport Corporation.

Hanya dalam hitungan bulan dia sudah mahir menyetir. Maka jadilah dia sopir bus wanita pertama di India atau bahkan mungkin sopir bus umum perempuan pertama di Asia.

“Ketika saya mulai bekerja, saya harus menjalani tugas menyetir seorang diri dari jam 6 pagi sampai jam 14.00,” katanya.

Saat dia menjalani tugasnya, anak-anaknya yang masih kecil dia titipkan ke para tetangganya. Meski dengan berat hati dia tabahkan untuk meninggalkan anak-anak.

Sebagai gantinya saban pulang kerja dia berusaha menyempatkan diri membeli makanan untuk tetangga dan anak-anaknya. Selama menjalani pekerjaan dia kerap mendapatkan umpatan dan cacian dari penumpang yang merasa perjalanannya lambat atau merasa tertinggal jadwal kendaraan lain karena busnya tak bisa mengejar.

Namun itu semua tak menciutkan nyalinya untuk terus menjalani profesi ini. Sebaliknya dia justeru mendapatkan kesenangan baru dengan mengantar orang dari satu tempat ke tempat lain, plus mendapatkan hiburan karena mampu mengendalikan kendaraan besar di jalanan yang padat dan kadang berliku.

“Aku merasa ikhlas dengan pekerjaanku. Iklhas dengan segala sikap orang. Bagiku kesenangan tersendiri ketika aku bisa mengantar mereka dari satu tempat ke tempat lain dengan selamat. Karena mereka juga tengah berjuang mendapat nafkah untuk keluarganya,” ucapnya suatu ketika.

Kini 23 tahun sudah dia melakoni pekerjaanya, dan akan pension April 2017 mendatang. Meski begitu dia mengaku akan tetap menyetir misalnya menjadi sopir bus kampus, dan membuka kursus menyetir terutama bagi kaum wanita. Berkat dedikasinya dia diganjar penghargaan Woman Raindropss Achiever Award dari organisasi nirlaba para wanita. (Imh)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *