Stuttgart — Penjualan Daimler Trucks di Indonesia meningkat drastis dari periode Januari-November 2016 sebanyak 24.400 kendaraan, menjadi 37.600 di akhir November 2017.
Pencapaian di atas merupakan sebuah prestasi yang luar biasa, meningkat 54 persen.
Meroketnya penjualan ini sangat dipengaruhi oleh dinamika pertumbuhan pasar truk lokal secara keseluruhan. Hadirnya pabrik perakitan di Wanaherang, kabupaten Bogor, yang mulai beroperasi tahun ini ternyata memberikan dampak sangat bagus.
Di pabrik Daimler Trucks tersebut, truk Mercedes-Benz dilahirkan. Truk ini diklaim sangat cocok untuk keperluan industri konstruksi.
Masuknya Fuso di gerbong Daimler Trucks menjadi faktor lain penyebab kenaikan penjualan Daimler di Indonesia. Fuso memiliki posisi yang sangat kuat di Asia Tenggara selama 40 tahun ini.
Untuk wilayah Asia, secara keseluruhan penjualan Daimler Trucks meningkat sebesar 18 persen dari Januari-November 2017 vs. Januari-November 2016. Penjualan di tahun lalu 112.600 unit, sampai akhir bulan November menjadi 132.400 unit.
Kenaikan di Asia ini juga tidak lepas dari peran penjualan Daimler Trucks di China yang merupakan pasar kendaraan terbesar di dunia. Keputusan bekerjasama dengan perusahaan lokal membentuk Beijing Foton Daimler Automotive Co. Ltd. (BFDA) dengan brand Auman memproduksi truk menengah dan berat adalah langkah yang sangat tepat. Penjualan Auman meningkat 52 persen dari 68.800 unit tahun lalu menjadi 104.600 unit.
Secara singkat keseluruhan penjualan Daimler Trucks di Asia meningkat. India meningkat 26 persen dari 12.100 menjadi 15.200. Timur Tengah naik 31 persen dari 16.000 menjadi 21.000.
Penurunan penjualan di Asia hanya terjadi di Jepang. Daimler Trucks yang tahun lalu menguasai 20,3 persen market share Jepang menjadi 19,3 persen. Penjualan tahun lalu 42.000 unit turun menjadi 40.700 unit.
