Pabrikan truk asal Jepang, Hino tidak hanya jualan produk saja di Indonesia, namun juga turut menjaga alam. Belum lama ini, dalam program CSR mereka, Hino membantu perlindungan satwa yang dilindungi dan berstatus terancam punah (critically endangered species), Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus).
Hewan langka itu kini hanya 67 ekor Badak Jawa yang tercatat masih hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, satu-satunya habitat tempat tinggal Badak Jawa di seluruh dunia. Terancamnya populasi Badak Jawa disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan kualitas genetic karena populasi yang kecil dan tunggal, ancaman wabah penyakit, ancaman terhadap kesediaan pangan, persaingan ruang dan pakan dengan banteng, habitat yang rentan dengan bencana alam dan perburuan.
Tidak hanya itu, pertumbuhan populasi Badak Jawa yang sangat lambat juga menjadi faktor utama hewan tersebut terancam punah. Badak yang memasuki usia produktif (usia 3 – 4 tahun untuk badak betina dan 6 tahun untuk badak jantan) akan menjalani siklus estrus selama 43 – 48 hari, diikuti oleh siklus reproduksi selama 36 – 86 hari, kemudian Badak Jawa akan mengandung selama 15 – 18 bulan, melahirkan 1 ekor anak dan menyapih dan mengasuh anaknya selama 1 – 2 tahun. Setelah itu, seekor Badak Jawa memerlukan waktu 4 – 5 tahun untuk dapat bereproduksi kembali. Seekor Badak Jawa dapat hidup selama 35 – 40 tahun.
Dalam rangka terus melestarikan Badak Jawa, Hino Indonesia bekerja sama dengan WWF – Indonesia untuk melakukan kegiatan konservasi Badak Jawa dengan menyerahkan 15 unit kamera trap yang akan digunakan sebagai alat monitoring hewan langka tersebut.
Mr. Kazushi Ehara, Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia menyerahkan secara simbolis 15 unit camera trap kepada Bapak Suhandri, Direktur Regional Sumatera Ujung Kulon (SUMON) WWF – Indonesia di Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat pada tanggal 30 Maret 2018.
“Badak Jawa ini merupakan salah satu kekayaan nasional Indonesia yang populasinya sangat sedikit yang harus dilestarikan habitatnya. Pemberian Camera Trap ini diharapkan dapat mendukung konservasi badak jawa melalui WWF – Indonesia,” ujar Ehara dalam kata sambutannya.
“Kegiatan CSR Hino Indonesia adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan yang dijalankan oleh tim khusus dan meliputi berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat, konservasi budaya, dan masih banyak lagi. Kerjasama Hino Indonesia dengan WWF Indonesia untuk kegiatan CSR ini telah berjalan lebih dari 5 tahun sejalan dengan aspek yang diharapkan oleh Hino Indonesia,” imbuh Ehara.
WWF Indonesia melalui Direktur Regional Sumatera Ujung Kulon (SUMON), Suhandri menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Hino untuk terus berkontribusi dalam upaya pelestarian Badak Jawa melalui kegiatan CSR. “Keberlanjutan kegiatan CSR Hino Indonesia untuk terus mendukung upaya pelestarian badak jawa di Ujung Kulon merupakan sebuah bentuk komitmen yang patut diapresiasi. Dukungan yang diberikan oleh Hino Indonesia bekerjasama dengan WWF-Indonesia akan mampu memberikan manfaat jangka Panjang terhadap upaya pelestarian badak jawa. Mewakili WWF Indonesia, saya ucapkan terima kasih kepada Hino Indonesia atas komitmen tersebut” tegas Suhandri.