JAKARTA – Dengan dipasarkannya bahan bakar Biodiesel B20 di Indonesia, Isuzu menyatakan sejumlah produknya telah siap menggunakannya.
Menurut Ernando Demily selaku President Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), sebagian mesin Isuzu menggunakan mesin common rail yang siap menggunakan B-20 dalam menyongsong implementasi standart emisi EURO 4 pada tahun 202 tanpa perlu dimodifikasi atau penambahan alat apapun.
“Mesin-mesin Isuzu pun sudah diuji selama 1000 jam dan hasilnya sangat memuaskan. Tidak ada masalah ketika pengujian tersebut berlangsung,’’ ujarnya melalui keterangan pers.
Isuzu telah menguji 3 mesin berbeda: 6HK1TCC 6-silinder commonrail, 4HK1TCS 4-silinder commonrail, dan 4JB1TC 4-silinder berpompa mekanikal.
“Pengujian sampling BBM Biodiesel sebenarnya telah dilakukan oleh Isuzu sejak 2013 untuk B10. Pada tahun 2015 – 2016 kami uji B15 dan pada 2016 menguji B20. Hasilnya mesin-mesin Isuzu bisa menggunakan B20,” kata Attias Asril, General Manager Marketing PT IAMI, pada acara diskusi pintar “Roadmap Kebijakan Biodiesel di Indonesia” yang digelar oleh FORWOT, kemarin (27/11), di Jakarta.
Meski demikian Attias menyarankan agar para pemilik kendaraan Isuzu harus lebih memperhatikan fuel filter. B20 memiliki sifat deterjen (membersihkan) sehingga kotoran-kotoran naik dan menyumbat fuel filter sehingga harus diganti setiap 10.000 kilometer. Penyumbatan pun bisa menyebabkan performa mesin menjadi turun.
“Masalah tersebut tidak berdampak signifikan jika para pelanggan merawat rutin kendaraan mereka sesuai buku petunjuk,” tambahnya.
Mesin Common Rail Isuzu tidak perlu pemeriksaann dan perawatan khusus ketika menggunakan bahan bakar B20. Perawatan mesin sesuai dengan buku panduan seperti:
- Periksa ketinggian oli mesin dengan dipstick secara rutin sebelum memulai menghidupkan mesin
- Cek water sedimentor secara berkala
- Ganti filter solar secara berkala sesuai dengan buku panduan pemilik kendaraan
- Cek kondisi tangki bahan bakar, bersihkan dan lakukan penirisan tangki bahan bakar jika diperlukan. [Itn]