Tuntutan Tak Digubris, Pria Ini Bakar Bus

bus yang dibakar Xu Xiaofu pada Agustus 2014-Xinhua

Dendam kepada masyarakat dan pemerintah karena tuntutannya tak digubris, seorang pria di Yantai, Shandong, China, nekad membakar bus yang menyebabkan orang lain tewas. Sebagai ganjaran, pengadilan setempat menghukum mati.

Laporan media lokal menyebut, pria yang diketahui bernama Xu Xiaofu itu memilih bus kota sebagai sasaran amuknya karena kendaraan ini saban hari digunakan oleh masyarakat. Sehingga, dengan menjadikannya sebagai sasaran, khalayak akan melihat dan mendengar apa yang menjadi tuntutannya.

Read More

Kebetulan dia saban hari menggunakan kendaraan ini. Sehingga, tak terlalu sulit baginya untuk menjalankan niat buruknya itu.

Sementara, kantor berita Xinhua, melaporkan pengadilan negeri Yantai telah memutuskan vonis mati kepada Xu, Selasa (21/6) kemarin . Jurubicara pengadilan mengatakan, Xu melakukan aksinya pada 20 Agustus 2014 lalu. Peristiwa itu bermula ketika Xu mengajukan sejumlah tuntutan.

Namun, tuntutan – yang tak disebutkan secara rinci oleh pengadilan – itu tak digubris oleh pemerintah. Masyarakat sekitarnya pun tak hirau dengannya.

bus  yang dibakar Xu Xiaofu  pada Agustus 2014-ChinaDaily
bus yang dibakar Xu Xiaofu pada Agustus 2014-ChinaDaily

Singkat cerita, lantaran sakit hari, pada hari kejdian sekitar pukul 8.30 waktu setempat, ia membawa sebotol bensin di tasnya dan naik bus kota di kota Longkou . Ketika hendak turun, dia membasahi baju yang dibawanya di tas dengan bensin dan menaruhnya di lantai bus. Sesaat kemudian di menyulut baju tersebut dengan korek api.

Hanya dalam hitungan detik, api pun berkobar di dalam bus dan menyambar bagian-bagian lain. Jilatan demi jilatan api telah menghanguskan seluruh badan bus, dan menyebabkan tiga orang tewas – seorang tewas di tempat kejadian dan dua tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit – serta enam orang lainnya terluka.

Setelah melakukan aksinya di berhasil kabur karena lolos dan lolos dari amukan massa. Namun, dua hari kemudian polisi berhasil mencokoknya.

Ihwal vonis mati itu, Xu menyatakan banding ke pengadilan tinggi. Dia merasa vonis ini terlalu berat. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *