London – Museum Transportasi London akan menggelar tur dengan bus tua B2737 untuk memperingati 100 tahun kegigihan tentara Inggris dalam pertempuran melawan pasukan Jerman di Somme, Prancis. Bus ini merupakan armada pengangkut pasukan saat perang berkecamuk 1 Juli 1914.
Menurut Direktur Museum Transportasi London, Sam Mullins, tur yang digelar 27 – 29 Juli itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti peran penting bus B2737 atau yang juga disebut sebagai bus LH8186 selama perang.
Terlebih tak hanya di Somme saja bus ini digunakan. Sejarah mencatat, dia juga dipakai untuk mengangkut pasukan dan berbagai logistic untuk pendukung pertempuran di belakang garis depan seperti di Ypres dan Loos.
Pertempuran di Somme merupakan pertempuran Inggris dengan Jerman yang paling berdarah selama Perang Dunia Pertama berlangsung. Tak kurang dari 57.000 korban jatuh pada hari pertama pertempuran. Sedihnya, banyak diantara mereka yang dimakamkan begitu saja, sehingga tidak dikenali dimana kuburannya.
“Banyak bus dan kru yang dilibatkan untuk mengangkut pasukan ke garis depan selama Perang Dunia Pertama. Sedangkan bus ini, sampai sekarang masih tersisa empat unit di dunia. Namun dari jumlah itu, hanya dua yang masih bisa dioperasikan,” tutur Mullins.
Namun, sebelum dipulihkan pada tahun 2014 – dan proyek pengerjaannya rampung September 2014 – kondisinya seperti bus biasa. Saat proses pemulihan yang disponsori Heritage Lottery Fund, Museum Transportasi London, dan sumbangan masyarakat itulah, wujudnya dikonversi menjadi busa perang dengan tambahan aksesoris lampu seperti kendaraan militer sesungguhnya.
Bus B2737 dibuat pada tahun 1914 oleh AEC Works di Walthamstow, Inggris. Sebelum digunakan untuk mengangkut tentara yang akan berperang, dia merupakan bus umum yang melayani Sembilan rute antara Barnes dan Liverpool Street. (Ara)
