Jakarta – Pemerintah akan memberikan diskon tarif tol sebesar 20% sejak H-3 hingga H+3 lebaran. Sejumlah kalangan meminta diskon tak hanya diberikan ke pengguna kartu elektronik saja dan besaran diskon lebih tinggi diberikan ke bus umum dan truk pengangkut sembako.
“Diskon ini memang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, yakni masyarakat dan pemerintah. Yakni masyarakat tentu akan lebih ringan mengeluarkan anggaran. Misalnya Cikopo –Palimanan yang Rp 160.000 bisa terkurangi Rp 32.000, kan lumayan,” papar penggiat Masyarakat Peduli Transportasi Indonesia, Abdil Furqon saat dihubungi di Jakarta, Selasa (28/6) malam.
Sedangkan bagi pemerintah, lanjutnya, dengan banyaknya kendaraan yang melalui jalur tol maka dana yang terhimpun dari masyarakat juga lebih banyak. Sebab, minat orang untuk menggunakan tol juga semakin bertambah.
“Agar manfaat diskon ini bisa dirasakan oleh lebih banyak pengguna kendaraan, sebaiknya tidak hanya berlaku bagi pengguna kartu bayar elektronik saja. Satu hal lagi, besaran diskon yang lebih tinggi diberikan ke angkutan bus umum dan truk pengangkut sembako,” papar Abdil.
Dengan memberikan diskon yang lebih besar kepada angkutan bus, maka minat orang naik bus juga bertambah karena tarif tiket juga lebih bisa ditekan. Maklum, tak sedikit masyarakat yang memakai cara beli tiket di tempat saat akan berangkat atau go show.
Sementara bagi angkutan truk pengangkut sembako, dengan penurunan tariff tol yang lebih besar, maka akan meringankan ongkos operasional. Sehingga distribusi barang bisa lancar dan harga barang yang didistribusikannya tak naik setinggi yang biasanya.
“Itu penting. Sebab, dalam kondisi dan situasi saat mudik jalanan macet. Termasuk tol barangkali. Sehingga, konsumsi bahan bakar truk pengangkut sembako atau bus juga bertambah. Nah dengan diskon tarif tol yang lebih rendah tentu akan sangat membantu,” jelas Abdil.
Selain itu, sembako merupakan sarana kebutuhan pokok. Jika harga tinggi dan lebih-lebih distribusinya terlambat, maka bukan hanya keresahan yang terjadi tetapi juga harga yang melambung tinggi. Artinya, keberadaan sembako merupakan hal yang sensitif bagi masyarakat maupun pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (28/6) menyatakan, rencananya diskon akan diberikan pada H-3 dan H+3 lebaran. Hanya saja, lanjutnya, diskon tariff itu hanya diberikan kepada mereka yang menggunakan pembayaran secara elektronik.
“Ini sudah dikomunikasikan dengan badan usaha jalan tol (BUJT). Katanya siap, maka dilaksanakan,” ucapnya. (Ara/Ktbr)