Jakarta – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menunda pemberlakuan pembelian kartu perdana dan isi ulang (top up) e-ticket hanya di 34 halte. Salah satu alasannya, mempertimbangkan masukan dari masyarakat.
Direktur Utama Transjakarta, Budi Kaliwono, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7) mengatakan respons pelanggan merupakan variabel utama bagi evaluasi perusahaan dalam memberikan layanan.
“Dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran dari pelanggan, maka manajemen Transjakarta memutuskan menunda pelaksanaan kebijakan tersebut,” tuturnya.
Budi menyebut, pihaknya tengah kembali mengevaluasi titik-titik halte yang membutuhkan fasilitas layanan penjualan kartu perdana dan isi ulang e-ticketing. Transjakarta, lanjut Budi, juga berniat membuat pembatasan layanan di halte-halte yang tidak membutuhkan layanan tersebut.
Langkah itu ditempuh karena Transjakarta selalu mengedepankan pelayanan kepada pelanggan namun tetap mempertimbangkan keamanan dan efisiensi proses operasional. Walhasil, kata dia, harapan masyarakat untuk menjadikan Transjakarta sebagai moda transportasi massal yang andal di Jakarta dengan layanan yang terbaik juga bisa terwujud.
Sebelumnya, selama satu bulan penyedia transportasi umum di DKI Jakarta ini telah melakukan sosialisasi tentang kartu perdana dan isi ulang (top up) di 34 halte. Selama ini fasilitas tersebut terdapat di 230 halte. (Ara)