Manama – Seorang sopir sebuah truk di Arab Saudi membiarkan kendaraan jalan sendiri saat truk itu melaju di jalan bebas hambatan. Para nitizen pun mengecam tindakan sembrono tersebut.
Seperti dilaporkan Gulf News, aksi sopir truk yang belum diketahui jatidirinya itu – namun diduga berkewarganegaraan Yaman – diketahui setelah rekaman video aksinya diunggah di media sosial. Kejadian itu dipastikan berlangsung pada Maret lalu.
Dari rekaman itu terlihat, klip video itu merupakan hasil rekamanan penumpang truk atau kenek truk.
Dari tayangan video terlihat, sesaat setelah truk melaju kencang di jalan tol, tiba-tiba sopir beranjak naik ke bagian atas jok. Dia duduk di sandaran kursi tersebut dan melepas setir truk.
Dengan riang sopir dan kemungkinan juga kenek yang merekam aksi rekannya itu mendengarkan music dengan lagu berbahasa Yaman. Mereka begitu asyik dan menikmatinya.
Meski aksi tersebut berlangsung mulus dan tidak menimbulkan kecelakaan, namun sejumlah kalangan meminta agar pihak berwenang segera menangkap dan menghukum berat sopir dan kenek truk tersebut. Sebab, mereka telah sengaja membahayakan para pengguna jalan lain dan diri sendiri.
“Kami sekarang takut, karena kendaraan di Arab Saudi bisa berubah menjadi bom waktu karena pengemudi yang sembrono dan ugal-ugalan,” tutur salah seorang blogger lokal.
Perilaku sembrono dan ugal-ugalan pengguna kendaraan bermotor di Arab Saudi seperti telah mewabah dan menjadi-jadi. Desember tahun lalu, sebuah tayangan video berdurasi 20 detik memperlihatkan seorang anak di bawah umur mengemudikan mobil keluarga dengan kecepatan sangat tinggi di jalan tol.
Anehnya, di samping anak itu, ayahnya dengan tenang menemani. Reaksi dan amarah pun bermunculan di media sosial setelah video itu viral di jagad maya. “Ada masalah serius dengan remaja dan sekarang dengan bocah saat mereka turun ke jalan (dengan kendaraan bermotor roda empat),” tulis Silver, salah seorang pelaku utama dalam aksi ini adalah sang ayah. Dia telah jelas telah gagal mendidik anaknya. Lebih mengerikan lagi, ia telah gagal sebagai bagian dari bangsa karena menempatkan kehidupan orang lain yang tidak bersalah di risiko yang tinggi,” paparnya.
Bahkan sebelum di bulan September, public Arab di kejutkan tayangan video yang menunjukan bocah berusia tujuh tahun terlihat mengendarai mobil keluarga di jalan raya dekat ibukota Riyadh.
Dalam tayangan itu teroihat kondisi jalan raya saat itu tengah sibuk dengan beberapa truk-truk besar yang melintas di dekatnya. Pengguna media sosial menyerukan pihak berwenang untuk memanggil pemilik kendaraan dan mengganjarnya dengan hukuman berat.
“Orang bodoh yang duduk di sebelah anak harus ditangkap dan diadili,” kata Abu Nawas, seorang blogger.
Namun yang tak kalah menghebohkan adalah ketika seorang remaja menggeber van di jalan raya dengan keceapatan 200 km/jam. Aksi yang sempat direkam pengguna jalan lain itu tak hanya membuat orang geleng-geleng kepala tetapi juga miris dan ketakutan. (Ara)
