Tangerang – Masih lunglainya sektor pertambangan dan perkebunan yang selama ini menjadi segmen pasar terbesar kendaraan truk, membuat Mitsubishi Fuso berkonsentrasi ke sektor logistik. Truk ringan atau light duty truck (LDT) kini menjadi andalan.
“Segmen kendaraan niaga yang masih bertumbuh positif saat ini adalah kendaraan untuk segmen logistik. Sebab, memang sektor logistik inilah yang mas terus tumbuh positif,” tutur Direktur Marketing Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) Duljatmono di booth Mitsubishi Fuso di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, ICE Serpong, Tangerang, Kamis (18/8).
Secara umum, truk pengangkut barang-barang konsumsi – dari semua merek – sampai semester pertama lalu memberikan kontribusi penjualan hingga 30 – 35%. Sedangkan penjualan truk medium dan berat masih tertekan kondisi sektor pertambangan dan perkebunan yang masih flat.
Walhasil, hingga akhir semester pertama lalu, permintaan kendaraan niaga terutama turun 18%. Begitu pun dengan permintaan kendaraan niaga Mitsubishi khususnya truk.
Meski begitu, pangsa pasar yang digenggam Mitsubishi masih sebesar 45,4%. Dari total penguasaan pasar sebesar itu, 54,5% dibukukan oleh truk ringan atau light duty truck. Sementara truk medium menyumbang 22%.
“Artinya, truk ringan (Colt Diesel) masih yang terbesar dalam menyumbang penjualan kami,” kata Duljatmono.
Momen ini ingin dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh MFTBC dengan menyuguhkan varian anyar Colt Diesel Super HD-X dengan final gear ratio 6,6 di GIIAS 2016. Varian berjuluk Si Galak Jago Nanjak ini merupakan model yang dikembangkan dari varian FE SHDX.
“Ubahan pada final gear ratio atau garden yang kini sebesar 6.666 menjadi truk lebih mantap di tanjakan maupun medan off road,” ujar Marketing dan Promosi MFTBC KTB, Sudaryanto.
Truk Mitsubishi HD-X terbaru dibanderol dengan harga jual Rp280.200.000. (Ara).