Tangerang – Tata Motors Ltd kini fokus menggarap pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Potensi pasar Indonesia dinilai sangat menjanjikan.
“Bicara marketing size, Indonesia Sangat besar. Jumlah penduduknya masuk dalam lima besar dunia setelah China, India, Amerika Serikat. Daya beli masyarakatnya juga terus menguat, dan sumber daya alamnya melimpah,” tutur Executive Director Commercial Vehicle Tata Motors Ltd, Ravindra Pashirody, di Booth Tata Motors Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), ICE Serpong, Tangerang, Jumat (19/8).
Dia menyebut dengan penduduk yang mencapai sekitar 250 juta jiwa dan ekonomi yang terus berkembang, permintaan kendaraan bermotor di Indonesia juga terus meningkat. Tak terkecuali, lanjut Ravindra, kendaraan komersial. “Karena kegiatan ekonomi yang meningkat dibutuhkan kendaraan komersial,” ucapnya.
Melihat fakta potensi pasar ulyang menjanjikan itulah, Tata Motors bertekad menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar kedua produknya setelah India. Memang, Ravindra mengakui Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), masih harus bekerja keras, karena baru menginjakkan kakinya di Indonesia tiga tahun lalu.
“Meski begitu, dalam tiga tahun ini capaian kinerjanya cukup membanggakan. Dan sejak tahun terakhir konsentrasi menggarap pasar komersial,” kata Ravindra.
Dia menyebut, kebutuhan pasar Indonesia juga beragam, mulai dari kendaraan komersial tipe kecil seperti pickup hingga truk berat. Kebetulan Tata Motors memiliki portofolio produk yang dibutuhkan dan diminta oleh pasar Indonesia itu.
Berbekal kelengkapan varian produk itulah, Ravindra mengaku optimis bisa berkiprah di pasar Indonesia. “Sebab kompetitor seperti dari Eropa tidak memiliki varian berukuran kecil seperti pickup,” imbuhnya.
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Presiden Direktur PT TMDI, Buswadev Sengupta. Menurutnya, dalam kurun waktu tiga tahun sejak hadir di Indonesia, pihaknya telah mampu melego 3.000 unit kendaraan.
Bahkan di saat ekonomi Indonesia mengalami perlambatan seperti sekarang, TMDI masih optimis bisa mengukir prestasi penjualan. “Meskipun sektor tambang dan perkebunan menurun, tapi sektor lain seperti logistik dan perdagangan, pertanian masih menggeliat. Kebetulan kami mempunyai varian lengkap yang mereka butuhkan,” ujarnya. (Ara).