Tangerang – Tiga hari menjelang berakhirnya perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE Serpong, Tangerang, PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menyerahkan kunci kepada para pembeli truknya. Beberapa diantara mereka bersedia membeberkan alasan dibalik pembelian truk tersebut.
Presiden Direktur PT Aditya Corporation, Santoso Margono, misalnya, mengaku kepincut dengan tractor head Tata Prima karena melihat material dan spesifikasinya yang lebih oke ketimbang produk sejenis dari merek lain. “Saya berharap durabilitynya kuat. Sebab, kalau melihat dari spesifikasi material yang digunakannya berbeda dari yang lain. Fungsionalnya pun terlihat lebih maksimal. Sebab, dalam bisnis modal kerja harus bisa memberikan dukungan secara maksimal bagi produksi, sehingga margin profit lebih besar. Itu yang saya lihat dari tractor head Tata ini,” tuturnya saat ditemui di booth Tata GIIAS 2016, di sela acara penyerahan kunci secara simbolis.
Santoso saat ini memang baru memesan sebuah Tata Prima. Namun, dia menyebut akan menambah unit jika hasilnya ternyata memuaskan. Baginya dalam kalkulasi bisnis aspek rasional yakni perhitungan kemampuan kendaraan, ongkos operasional dan perawatan yang lebih rendah, merupakan aspek utama.
“Tetapi kemarin saya sudah melihat bagian kabin, sudah oke kok. Ada power steering, kemudian di joknya ada suspensinya yang membuat pengemudi nyaman, Begitu juga dengan AC. Artinya dari sisi fitur pun tidak ketinggalan. Ongkos perawatannya sudah dihitung-hitung juga lebih rendah,” kata dia.
Pernyataan serupa diungkapkan Direktur PT Samudra Pasific Maju, Daniel Utomo. Sebagai seorang pengusaha jasa angkutan logistik, dia sangat cermat menghitung kemampuan armada yang dimilikinya dalam menyokong supply chain management.
Sebab, lanjutnya ketepatan dan kecepatan manajemen suplai itu sangat menentukan roda bisnis para pelanggannya. “Karena itulah, kendaraan yang memiliki kemampuan dan daya tahan atau durabilitas yang tinggi sangat dibutuhkan. Nah, salah satu alasan itulah yang mendasari kami mencoba untuk menggunakan truk dari Tata,” ungkapnya saat ditemui.
Alasan senada juga diungkapkan Zulkifli Umar, Presiden Direktur PT Moda Daya Transindo dan Erwin, Presiden Direktur PT Maju Transport Catur Perkasa. Bahkan Erwin yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah itu mengaku telah mempelajari secara cermat sebelum memutuskan membeli truk Tata Prima dari TMDI.
Selain performa, ketangguhan, durabilitas, serta teknologi yang ditawarkan, Erwin juga melihat dukungan layanan purna jual dari truk Tata Motors. Aspek itu, menurutnya sangat penting diperhatikan.
“Karena kendaraan operasional bisnis ini bagian dari proses mencapai keuntungan yang sangat penting. Artinya, kelangsungan dan ketepatan tujuan bisnis juga tergantung dari kendaraan. Bayangkan, apa jadinya jika ketika mengirim barang, kemudian kendaraan bermasalah berhari-hari dan ternyata proses perbaikan dan penggantian suku cadangnya tidak ada. Tentu kerugian sudah berapa,” paparnya.
Erwin mengaku sudah mempelajari soal ketersediaan suku cadang fast moving maupun slow moving truk Tata itu. “Ya nantinya agar tidak pusing mencarinya dalam waktu dua sampai tiga tahun. Kebetulan, kami juga memiliki stock sendiri, jadi meski di Palu belum ada pelayanan after salesnya, tapi karena ketersediaan suku cadangnya sudah dijanjikan, jadi soal belum ada layanan aftersales service itu tidak menjadi masalah,” imbuhnya. (Ara)