Sopir Berperan Penting Saat Perusahaan Memutuskan Beli Truk

Mitsubishi Fuso GIIAS 2016

Tangerang – Peran penting pengemudi atau sopir truk di sebuah perusahaan dalam pembuatan keputusan membeli atau tidak truk baru tertentu ternyata cukup besar. Mereka menjadi influencer (pihak yang mempengaruhi) keputusan.

“Dara rata-rata yang pengalaman kami maupun riset yang kami lakukan, pengaruh sopir sebagai influencer sekitar 60% terhadap keputusan beli atau tidaknya terhadap truk baru oleh perusahaan,” papar Head of Public Relation & Promotion Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Sudaryanto saat berbincang dengan Otoniaga di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, ICE Serpong, Tangerang, akhir pekan lalu.

Read More

Bos-bos perusahaan, lanjut pria yang akrab disapa dengan Totok itu, akan mengikuti saran para sopirnya karena menilai yang mengerti penggunaan di lapangan adalah sopir. Bahkan, tak jarang sopir memberi ‘ancaman’ jika bos mereka tetap ngotot membeli truk yang tak sesuai dengan sarannya, mereka memilih cabut dari perusahaan.

“Alasan ini juga cukup rasional, karena yang merasakan langsung adalah sopir. Oleh karena itu, agar sopir benar-benar paham keunggulan teknis dan manfaat ekonomis dari truk-truk Mitsubishi dan Fuso, kami sering mengundang mereka untuk sharing atau pelatihan. Minimal ada gathering dalam bentuk lomba dan sebagainya,” ujar Totok.

Hino Dump Truck GIIAS
Hino Dump Truck GIIAS

Pernyataan serupa diungkapkan Presiden Direktur PT Moda Daya Transindo – salah satu perusahaan jasa angkutan logistik di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Zulkifli Umar kepada Otoniaga di sela acara GIIAS 2016.

“Memang, seringkali pembelian truk oleh pemilik perusahaan atau manajemen atas dasar masukan dari para pengemudi truknya. Artinya, kalau pengemudi itu melihat dan merasakan truknya bagus, enak, nyaman, aman, yang mereka akan memberi rekomendasi ke pemilik perusahaan,” ucapnya.

Pernyataan Totok dan Zulkifli diamini Alif Gunawan, salah seorang direksi PT Pradana Wisesa Utama. Menurutnya, sebagai perusahaan yang menyediakan jasa angkutan, pihaknya tentu sangat memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan awak kendaraan terutama sopir.

“Karena merekalah yang menjalankannya. Kalau mereka merasa tidak sreg, atau bahkan tidak familiar sehingga tidak mau memahaminya sepenuh hati terhadap truk itu, maka bisa berbahaya. Mereka bisa mengemudikan secara sembarangan, yang rugi kita semua,” paparnya saat ditemui di ICE Serpong. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *