California – Mobil listrik mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak termasuk para pembuat peraturan, namun bukan hanya kendaraan pribadi yang berada di jalan. Kebanyakan kota, sebagai contoh, mereka berbagi jalan dengan kendaraan bus ataupun truk yang memiliki dapur pacu mesin diesel.
Dan secara bertahap namun pasti, bus listrik mulai mendapat tempat di Amerika Serikat, Eropa, dan China.
Bus sangat cocok dengan sumber tenaga listrik, karena mereka dijalankan pada jalur yang sudah ditetapkan dengan stasiun pengisian yang ditempatkan, dan sebagian besar menghabiskan waktu mereka pada lalu lintas yang berhenti – dan – jalan.
Melihat hal tersebut, mulai banyak pejabat transportasi yang memperhitungkan bus listrik. Salah satu perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, Proterra dengan agresif mempromosikan bus listrik.
CEO, Ryan Popple mengatakan bahwa mereka berharap mampu memiliki armada hingga 1 persen dari jumlah bus baru di Amerika Serikat. Perusahaan baru-baru ini juga mendapatkan pesanan terbesar mereka, 25 bus listrik untuk Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA) yang akan beroperasi di Philadelphia.
Proterra berharap mampu melakukan pengiriman antara 100 hingga 150 unit pada tahun 2017 dan mulai meningkatkan produksi mereka di pabrik di California dan South Carolina.
Pabrikan mobil dan baterai, BYD yang menjual bus elektrik di Amerika Utara sejak 2013 juga dikabarkan mendapatkan peningkatan permintaan. Ted Dowling selaku vice president BYD untuk wilayah Kanada dan Pacific Northwest mengatakan bahwa pihaknya saat ini mendapatkan 300 pemesanan untuk Amerika Utara (termasuk kerjasama jangka panjang), yang memperlihatkan peningkatan pangsa pasar mereka dibandingkan tahun lalu.
Perusahaan asal China itu saat ini juga menyuplai bus elektrik double decker ke London.
Di wilayah lain di Eropa, bus elektrik Volvo tengah berjalan sebagai bagian dari program percontohan di Gothenburg, Swedia.
Melihat jauh ke depan, Tesla CEO, Elon Musk mengusulkan autonomous electric bus sebagai bagian dari ‘master plan’ perusahaan.
Mercedes-Benz juga belum lama ini memperlihatkan konsep bus autonomous, Future Bus concept.
Selain bus dengan ukuran besar, van yang berukuran lebih kecil juga mulai bermunculan.
Meskipun banyak perusahaan yang sudah mulai melirik pasar bus elektrik, namun saat ini masih belum ada standar tempat pengisian untuk bus listrik mengisi tenaga.
Asosiasi perusahaan bus Eropa berharap untuk mengembangkan standar tempat pengisian listrik untuk bus listrik pada 2019. CEO Proterra juga mengatakan bahwa mereka dalam tahap awal mengembangkan standar itu di Amerika Utara.
Situasi saat ini tampak agak sulit karena melihat bahwa bus dibuat dari tiap perusahaan memiliki tipe peralatan charging yang berbeda-beda. Seperti misalnya bus Proterra yang menggunakan sistem rantai di atas bus pada bus stop, bus BYD menggunakan sistem berbeda, tipe plug-in yang mirip dengan mobil listrik.
Meski bila standar sudah dibuat untuk kedua tipe infrastruktur, masih harus memilih di antara keduanya, atau bahkan membuat dua tipe stasiun pengisian untuk mengakomodasi bus dari berbagai perusahaan. (Rel)