Vancouver – Pasangan asal Jerman, Felix dan Mogli Starck bertekad mengelilingi Benua Amerika dengan menggunakan bus. Mereka membeli bus sekolah lawas dan mengubahnya menjadi sebuah hunian nyaman di atas roda untuk mewujudkan tekad itu.
Seperti dilansir laman Metro UK, pasangan yang sudah menjalin kasih selama tiga tahun itu ingin bebas dan lepas dari kungkungan kota dimana mereka berada, yakni Berlin, Jerman. Mereka ingin berkeliling dunia namun tak meninggalkan kenyamanan seperti di rumah.
Untuk mewujudkan impian tersebut keduanya sepakat membeli sebuah bus sekolah tua di New York, Amerika Serikat. Bus bekas berusia 20 tahun (buatan tahun 1996) itu dibeli melalui situs jual beli otomotif dengan harga 7.000 poundsterling atau sekitar Rp 121,6 juta.
Baik Felix maupun Mogli memang tak mengerti soal modifikasi kendaraan. Namun, keduanya tak tinggal diam, tapi berusaha dengan serius untuk membuat konsep ubahan yang diinginkan.
Berbagai buku dan informasi dari dunia maya tentang teknik modifikasi eksterior dan interior dipelajarinya. Setelah dirasa cukup, proses pengerjaan modifikasi mereka mulai pada Februari lalu.
Selain berhasil membuat konsep rancang bangun, mereka juga mengerti bagaimana mengerjakannya.
Langkah pertama, Bus berkelir oranye itu segera mereka bongkar. Kemudian berlanjut ke bagian dalam mulai dari kelistrikan hingga membuat berbagai ruang.
Suami istri ini butuh waktu 12 minggu untuk menyelesaikan proyek modifikasi tersebut.
Sebuah bus yang juga hunian berkelir abu-abu berfasilitas layaknya rumah, mereka hasilkan . Sebuah dapur dengan kitchen set mewah, tempat tidur queen-size, TV layar datar lengkap dengan Netflix, kamar mandi, dan tak lupa ruang tamu, dan ruang bersantai ada di bus ini.
Dalam perjalanan tersebut, keduanya mengajak serta anjing kesayangan mereka, Rudi. Felix dan Mogli memulai perjalanan keliling Benua Amerika dari Alaska, kemudian menyusuri jalur Selatan. Kini, mereka telah tiba di Vancouver, Kanada.
Keduanya – dan barangkali Rudi, peliharaan mereka – ingin menempuh jarak 30.000 kilometer. Setidaknya hingga wilayah Panama.
Mereka benar-benar menikmati perjalanan. Dan yang terpenting bagi dua sejoli itu, mereka masih berkarya dan lepas dari hiruk pikuk kota yang membuat penat.
Dengan perjalanan itu, Felix yang memiliki pekerjaan membuat film dokumenter juga bisa menjalani aktifitasnya. Sementara, Mogli yang berprofesi sebagai musisi bisa mengerjakan proyek menulis lagu dan membuat aransemen. (Ara)